Minggu, 19 November 2017

Cerpen - Kata Hati

Tulisan Bebas - Cerpen "Kata Hati".

Assalamu’alaikum wr, wb.

Welcome back to my blog^^
Seperti biasa, untuk kali ini, saya akan meng-post sebuah karya tulisan bebas yang berupa cerita pendek atau cerpen yang berkaitan dengan tugas softskill salah satu matkul di kampus tercinta, Universitas Gunadarma. Cerpen ini kebetulan pernah saya ikutsertakan pada lomba saat waktu masa sma dulu, hehehe.
Untuk pembahasan cerpen yang saya buat sendiri ini yaitu mengenai kisah seorang gadis dalam mencari jati dirinya.
I hope you like it^^




Kata Hati
by Anggita Azizah Amalia.


Dibangku taman sekolah pada pagi yang masih sepi ini, tampak seorang murid perempuan- bernama Vasya- yang masih duduk dikelas XI sedang duduk melamunkan suatu hal. Ada kalanya disaat hati yang ingin menenangkan diri sejenak. Tempat ini memang menjadi kebiasaanya baginya untuk merenungkan suatu hal yang sedang menjadi bebas pikirannya. Bahkan, hari ini merupakan hari yang spesial karena mengingat akan kebiasaan dirinya yang sering datang telat.
           Awalnya Vasya tak pernah berpikir akan hal yang selama ini ia lakukan. Vasya juga tak pernah berniat lebih dulu untuk melakukannya. Akhir-akhir ini, tak jarang Vasya suka mengunjungi tempat-tempat terlarang seperti diskotik bersama kawan dekatnya dan pulang sampai larut malam. Mencoba berbagai jenis minuman beralkohol tapi untungnya tidak sampai ke hal-hal berbau narkoba. Sering pula ia hangout untuk sekedar belanja yang berlebihan. Intinya, ia lakukan untuk semacam hiburan semata.
          Suara dentingan bel masuk sukses memecah lamunan Vasya. Kemudian ia berdiri dan langsung menuju lapangan untuk mengikuti upacara bendera. Namun nasib sial kembali datang menghampirinya. Vasya lupa membawa topi sehingga ia segera ke barisan murid yang kena hukuman sampai upacara selesai.
           Jelas saja, Bu Dian, guru kesiswaaan tak heran lagi saat kembali melihat Vasya yang masuk ke dalam barisan siswa yang dihukum.
          “Saya tidak mengerti lagi padamu, Vasya,” ucap Bu Dian dihadapan Vasya dengan pandangan lirih. “Mau sampai kapan kamu terus mengulangi perbuatanmu ini? Apa kamu sadar kesalahan lain yang kamu perbuat?”
            Vasya hanya diam membisu.
            “Jawab pertanyaan saya, Vasya!” perintah Bu Dian dengan suara agak meninggi.
            Vasya menggeleng-geleng sambil menunduk, “saya tidak tahu, Bu.”
          Lalu Bu Dian memegang rambut Vasya sambil berkata, “ini. Mengapa rambutmu diwarnai? Apa kamu tidak tahu peraturan sekolah? Mau sampai kapan kamu terus diperingati?”
            “Tapi—“
        “Sudah, sudah,” potong Bu Dian yang sudah lelah menghadapi tingkah Vasya. “Undang orang tuamu ke sekolah dan segera menghadap saya atau sekalian saja kamu menggunakan jilbab. Lihatlah temanmu yang memakai jilbab, mereka sangat baik dan tidak pernah bertingkah yang aneh-aneh seperti kamu, Vasya.”
         Apa telinga Vasya bermasalah setelah mendengar perkataan Bu Dian barusan? Memang Vasya akui bahwa telah menganggap remeh dalam hal berpenampilan dengan berjilbab. Lagipula kawan dekatnya pun jarang yang memakai jilbab. Sempat berpikir pula bahwa berjilbab hanyalah gaya semata. Tidaklah penting dan tidak ada keistimewaan tersendiri.
         Sering pula Vasya mendengar ocehan Ibunya. Vasya juga agak membenci ayahnya karena jarang berada dirumah sehingga ia merasa kurang mendapat perhatian orang tua. Vasya sadar bahwa ia sudah durhaka pada mereka. Bagaimanapun mereka adalah orang tuanya. Vasya seharusnya menuruti semua nasihat mereka. Namun rasanya seakan sulit untuk diterima.
         Sudah bisa ditebak dengan respon Ibu Vasya setelah mendapat laporan dari sekolah akan kelakuan anaknya sehari-hari. Ocehan ibunya yang panjang lebar itu pun masih terus berlanjut sampai rumah.
       “Kamu kembali mengecewakan ibu, Vasya.” Ujar Ibu pada Vasya akhirnya menutup pembicaraan panjang itu.
         Senakal-nakalnya anak perempuan, tapi pasti masih mempunyai hati nurani untuk sadar akan kesalahannya meski terlalu enggan untuk meminta maaf.
           “Maafkan aku, Bu.” Ucap Vasya pelan.
         “Percuma kalau kamu terus minta maaf tapi tidak merubah tingkah lakumu itu menjadi lebih baik.” Jelas ibu lagi. Vasya kembali terdiam. “Apa sebaiknya kamu mencoba memakai jilbab seperti saran gurumu? Mungkin kamu bisa kembali memperbaiki tingkahmu.”
          Jujur saja Vasya bimbang. Hei, anggaplah penampilan dan jati dirimu berubah menjadi 180 derajat!
           “Bagaiman rasanya, Sya?” tanya ibu suatu ketika.
        “Hm,” Vasya bingung ingin berkata jujur atau tidak. Kini ia sedang menatap dirinya sendiri dibalik cermin. Sungguh ia merasa seperti bukan dirinya yang biasa. Kepalanya terasa risih dan membuatnya gerah.
           “Cobalah terus memakainya. Nanti juga akan terbiasa.” Sahut ibu lagi.
           Akhirnya Vasya mencoba mengikuti saran untuk memakai jilbab. Namun sering pula ia dengan senang hati untuk membukanya jika berada diluar rumah. Seperti nanti malam, Vasya hendak diajak ikut mengunjungi acara keluarga besar. Namun ia ragu untuk menggerakkan hatinya untuk memakai jilbab.
        “Bagaimana bu?” tanya Vasya terus bertanya pendapat ibunya. “Apabila aku hanya memakai jilbab untuk ke sekolah saja, apa ibu akan marah?”
           Ibu Vasya menunjukkan paras wajah lembutnya, “terserah kamu, sayang. Ikutilah kata hati, apa kamu ikhlas atau tidak memakainya.”
            Di sore hari sebelum malam menjelang acara keluarga itu,Vasya tak sengaja melihat seorang anak kecil perempuan di sebuah indahnya taman bermain dekat rumahnya. Anak kecil itu terlihat sangat lugu dan manis dengan senyum yang menghiasi wajahnya. Rambutnya tergerai lurus dan tebal. Vasya terus memperhatikannya sampai dilihatnya yang sedang merapikan rambut dengan kedua tangan yang memegang sesuatu.
        Agak terkejut dirinya setelah melihat sebuah jilbab dikedua tangan anak kecil itu. Setelah merapikan rambutnya, dipakainya jilbab tersebut. Tanpa pikir panjang, Vasya menghampiri anak kecil itu.
         Vasya tersenyum ramah sambil menyapanya, “hai, manis.”
        Wajah anak kecil itu tampak merah dengan seulas senyuman langsung terpancar. “Ada apa kak?”
          “Boleh kakak tanya sesuatu?”
         Anak kecil itu mengangguk pelan. Vasya terus menatapnya, “tadi kakak sempat lihat, rambut kamu bagus. Tapi kenapa kamu mau memakai jilbab? Bukannya kamu bangga dengan penampilanmu yang cantik bila rambutmu tergerai begitu aja?”
        Anak kecil itu malah tambah tersenyum, “makasih kak. Tapi memakai jilbab itu memang wajib dan nggak akan merubah penampilan kita kok, kak. Dan apa kakak tahu kalau sesungguhnya rambut kita ini termasuk aurat yang tidak boleh diperlihatkan secara sembarang.”
           Vasya terperangah mendengar kata-kata yang diluncurkan anak kecil itu. Sungguh, Vasya tidak menyangka hati anak kecil itu seperti mutiara.
           “Coba aku tanya sama kakak.” Ujarnya kemudian.
           Vasya menaikkan alisnya seraya bertanya balik, “apa?"
     “kakak sendiri juga memakai jilbab, tapi apa kakak sudah ikhlas atau belum memakainya?”
         Dug! Itu merupakan pertanyaan yang masih berat untuk Vasya jawab selama ini. Tapi kini Vasya tersadar, cantik itu bukanlah hanya dari penampilan. Cantik bukan dilihat dari paras wajah, warnanya kulit, ataupun hal lainnya. Tidak perlu berpenampilan yang mewah. Tidak perlu bergaya terlalu berlebihan sampai-sampai aurat kita terlihat transparan.
           Akhirnya, Vasya mengangguk pelan dan tersenyum, “kakak sudah ikhlas.”
         Anak kecil itu pun ikut tersenyum, “karena itulah yang membuat kakak terlihat makin cantik.”
           Esok harinya, vasya mulai lebih bisa menerima keadaan penampilannya yang seperti ini. Tidak ada lagi rasa terpaksa dibenaknya. Saat datang ke sekolah, Vasya saja geli sendiri melihat respon kawan-kawannya.
        “Wow!” satu kata pertama yang keluar dari mulut Audy, salah satu teman dekatnya. “Ini beneran kamu, Sya?”
      “Kemana rambut warnamu itu, Sya? Tapi bagaimana bisa seorang Vasya berubah secepat ini?” timpal Hani masih dengan keterkejutannya.
        Vasya menggeleng-geleng sambil tidak berhenti tertawa geli melihat respon sahabatnya itu. “Iyalah, ini beneran aku Vasya.”
        “Hanya masih nggak menyangka aja.” Balas Audy.
         Lalu Vasya balik menatap Hani dan membalasnya. “Aku sadar, Han. Aku mencobanya dan semua orang bisa berubah. Kalau kita niat untuk berubah menjadi lebih baik, kenapa nggak?”
            “Aku suka gayamu, Sya.” Balas Hani terkekeh pelan.
            “Ekhem,” Vasya berdeham sejenak. “Mau ikut berubah juga nggak, Dy, Han?”
       Audy tampak berpikir-pikir dulu. Sedangkan Hani menjawa ragu, “Lihat nanti deh, Sya. Mungkin kalau sudah waktunya.”
            Audy mencibir, “mau nunggu waktu sampai ajal tiba, Han?”
           “Asal kamu kalau bicara, Dy. “Balas Hani jadi kesal.
            Audy terkekeh geli, “bercanda kali, Han.”
       Mereka makin larut dalam suasana canda tawa bersama. Meski hanya Vasya yang memakai jilbab diantara mereka bertiga, namun ia mencoba untuk tidak merasa malu atau apa.
          Karena Vasya yakin untuk tetap menjadi diri sendiri. Vasya bukan lagi seorang gadis yang suka membuang-buang waktu dengan hal yang tidak berguna. Vasya juga bukan lagi anak yang sering durhaka kepada orang tua. Dan Vasya bukan lagi seseorang yang menyepelekan penampilan dengan pakaian yang sungguh tidak layak dipakai.

         Namun kini, Vasya mencoba untuk menjadi seorang gadis yang terus melangkah lebih baik dengan mengikuti aturan agama.



END.







Sekian, terima kasih.
Wa’alaikumsalam, wr,wb.

2 komentar:


  1. Video Lucu !!!

    Silahkan kunjungi website kami di
    https://sukacurhat.com

    dijamin ketawa terus !!!

    BalasHapus
  2. `
    Halo Para Players
    Kami dari Agent judi Online Terpercaya Funbet99.com

    Funbet99.com menyediakan 4 jenis permainan
    Berikut permainannya :
    * SLOT GAME
    * TEMBAK IKAN
    * LIVE CASINO
    * TARUHAN BOLA

    HUBUNGI KONTAK KAMI :
    BBM : funbet99
    Whatsapp : +60 17-602 8359
    LINE : funbet99
    WECHAT : fbet99
    LIVECHAT 24 JAM : https://funbet99.com/wfun99/index.php?id=
    link alternatif kami :
    * https://superstar99.com/wfun99/index.php?id=
    * https://99bos.com/w10bos/index.php?id=

    kunjungi link hiburan kami bos ku :*
    https://mycutegirlfriend.com
    https://asian17.com

    BalasHapus