Selasa, 19 Desember 2017

Internet Of Things

Assalamu’alaikum wr, wb.
Kembali lagi dengan saya, Anggita^^
Kali ini, saya akan update tugas yang berkaitan dengan tugas softskill salah satu matkul di kampus Universitas Gunadarma.
Pembahasan kali ini ialah mengenai konsep dan contoh dari Internet Of Things.
Yuk, berikut penjelasannya;)


Internet Of Things

DEFINISI INTERNET OF THINGS (IoT).

Apa yang ada dipikiran kalian tentang Internet Of Things? Mungkin diantara kalian masih ada yang bingung mengenai materi kali ini. Nah, Internet Of Things merupakan konsep dasar yang menghubungkan perangkat apapun satu sama lain. Tahukah kalian bahwa Internet of Things telah menjadi Buzzword yang sering diucapkan para pengguna Internet di Indonesia akhir-akhir ini? IoT mempunyai pengertian bahwa Internet telah berintegrasi ke komputer kita, ponsel, dan peralatan elektronik disekitar kita seperti dari lemari es, kursi, lampu lalu lintas, dan masih banyak benda lainnya.




Ada penelitian awal mengenai konsep IoT, salah satunya dilakukan oleh Neil Gershenfeld dari Massachuset Institute Technology (MIT) media Lab. Beliau menyebutnya ‘Internet O’, konsep yang mengeksplor bagaimana objek (benda) dapat berkomunikasi dengan kita, bagaimana cara kita berkomunikasi dengan benda-benda tersebut, dan bagaimana benda-benda tersebut dapat berkomunikasi satu sama lain, sehingga kita dapat mengendalikan kehidupan menjadi  lebih baik.
Jadi, Internet of Thing (IoT) adalah sebuah konsep dimana suatu objek yang memiliki kemampuan untuk mentransfer data melalui jaringan tanpa memerlukan interaksi manusia ke manusia atau manusia ke komputer. IoT telah berkembang dari konvergensi teknologi nirkabel, micro-electromechanical systems (MEMS) dan internet.



Pengertian Internet Of Things menurut beberapa ahli:

  • Menurut Ashton pada tahun 2009 definisi awal IoT adalah Internet of Things memiliki potensi untuk mengubah dunia seperti pernah dilakukan oleh Internet, bahkan mungkin lebih baik.
  • Menurut Casagras (Coordinator and support action for global RFID-related activities and standadisation) mendefinisikan IoT sebagai sebuah infrastruktur jaringan global, yang menghubungkan benda-benda fisik dan virtual melalui eksploitasi data capture dan kemampuan komunikasi.
KONSEP DAN CARA KERJA INTERNET OF THINGS.

Konsep IoT ini sebetulnya cukup sederhana dengan cara kerja mengacu pada 3 elemen utama pada arsitektur IoT, yakni: Barang Fisik yang dilengkapi modul IoT, Perangkat Koneksi ke Internet seperti Modem dan Router Wirless Speedy seperti di rumah anda, dan Cloud Data Center tempat untuk menyimpan aplikasi beserta data base.
        Meskipun konsep ini kurang populer hingga tahun 1999, namun IoT telah dikembangkan selama beberapa dekade. Alat internet pertama, misalnya, adalah mesin Coke di Carnegie Melon University di awal 1980-an.
    Para programer dapat terhubung ke mesin melalui internet, memeriksa status mesin dan menentukan apakah ada atau tidak minuman dingin yang menunggu mereka, tanpa harus pergi ke mesin tersebut.

      Istilah Internet of Things mulai dikenal tahun 1999 yang saat itu disebutkan pertama kalinya dalam sebuah presentasi oleh Kevin Ashton, Co-founder and Executive Director of the Auto-ID Center di MIT.


Seluruh penggunaan barang yang terhubung ke internet akan menyimpan data, data tersebut terkumpul sebagai ‘big data’ yang kemudian dapat di olah untuk di analisa baik oleh pemerintah, perusahaan, maupun negara asing untuk kemudian di manfaatkan bagi kepentingan masing-masing. Disinilah peran penting pemerintah Republik Indonesia dalam menjaga ketahanan negara dari sisi sistem informasi.


Bagaimana cara kerjanya?

Cara kerjanya yaitu dengan memanfaatkan sebuah argumentasi pemrograman yang dimana tiap-tiap perintah argumennya itu menghasilkan sebuah interaksi antara sesama mesin yang terhubung secara otomatis tanpa campur tangan manusia dan dalam jarak berapa pun. Internetlah yang menjadi penghubung di antara kedua interaksi mesin tersebut, sementara manusia hanya bertugas sebagai pengatur dan pengawas bekerjanya alat tersebut secara langsung.


      Tantangan terbesar dalam mengkonfigurasi Internet of Things ialah menyusun jaringan komunikasinya sendiri, yang dimana jaringan tersebut sangatlah kompleks, dan memerlukan sistem keamanan yang ketat. Selain itu biaya yang mahal sering menjadi penyebab kegagalan yang berujung pada gagalnya produksi.

Contoh sederhananya seperti berikut ini:

  1. Sebagai contoh, suatu ketika kita pernah lupa terhadap sesuatu yang sangat penting. Seperti lupa untuk mengunci pintu rumah kita, akan tetapi kita sedang berada di luar rumah kita.
  2. Sehingga ada beberapa logika yang digunakan tergantung dari masalah yang ada, dalam kasus ini kita ambil bagaimana logika dari IoT untuk mengunci pintu
  3. Kita mengirim pesan melalui smartphone
  4. pesan diterima oleh perangkat IoT
  5. perangkat IoT memberikan perintah untuk modul selonoid doorlock/servo
  6. untuk melakukan penguncian sehingga pintu bisa terkunci.
  7. Setelah pintu tadi terkunci maka data akan terkirim secara online sehingga si pengguna mobil tadi bisa mengecek ulang apakah mobil tersebut telah terkunci.

CONTOH DAN PENERAPAN INTERNET OF THINGS (IoT).


Beberapa vendor teknologi terkemuka pun sudah banyak menerapkan dari masuknya IoT, Contohnya Samsung yang sepertinya sudah siap menyongsong era Internet of Things itu. Raksasa teknologi asal Korea Selatan ini menghadirkan mesin cuci, kulkas, dan televisi yang dapat dikontrol dengan smartphone atau smartwatch pada gelaran CES 2016, Januari lalu.



Samsung bukan satu-satunya yang menyuguhkan teknologi masa depan. Google, LG, dan Apple pun siap menyambut era Internet of Things itu. LG Electronics telah memperkenalkan fitur Home Chat untuk peralatan rumah tangga seri premium pada awal Mei lalu. Peralatan itu antara lain mesin cuci, kulkas, dan microwave oven.
Contoh dan penerapan lain, bisa kita lihat dari keuntungan yang didapat dari penerapan IoT pada Smart City.
  1. Sistem Notifikasi Gempa dan Tsunami. Beberapa kejadian bencana alam di Indonesia memakan korban jiwa begitu banyak. Jumlah korban jiwa dapat dikurangi secara signifikan apabila Early Warning System diterapkan secara benar dan tepat sasaran.
  2. Sistem yang tak kalah menariknya adalah sistem Smart Parking. Pada sistem ini, sensor parkir ditaruh di tempat parkir umum. Pemakaian sistem Smart Parking ini dapat membantu pemerintah kota memantau dan mengendalikan pendapatan daerah dari parkir. 
  3. Sensor-sensor yang ditempatkan di daerah rawan bencana alam dapat memberikan informasi secara langsung kepada warga sekitar lokasi rawan gempa, longsor, atau tsunami dalam hitungan detik.
  4. Pada aplikasi Informasi Banjir Online, selain mengandalkan laporan warga, sensor-sensor banjir yang dapat mengukur ketinggian air secara real-time disebarkan ke seluruh wilayah kota sehingga informasi dapat diinformasikan ke Command Center secara cepat dan selanjutnya langsung tertangani oleh Dinas terkait.
Contoh Studi Kasus IoT:
  1. Lebih dai tujuh dari sepuluh (72%) perusahaan enterprise telah memperkenalkan perangkat-perangkat IoT ke lingkungan kerja. Pemanfaatan utama adalah untuk pemantauan jarak jauh (remote monitoring) dan pembuatan layanan berbasis lokasi dalam ruangan(indoor). Keduanya diakui ampuh untuk meningkatkan produktivitas karyawan. Dimasa depan, perusahaan juga akan menerapkan IoT untuk mengoperasikan pencahayaan dan temperature gedung dari jarak jauh. Melihat hasil nyata yang telah diperoleh saat ini, 78% responden mengakui pengenalan IoT dilingkungan kerja telah meningkatkan efektivitas tim TI dan 75% merasa bahwa IoT telah meningkatkan profitabilitas.


R E F E R E N S I

Apa itu Internet Of Things?. Di ambil dari :https://teknojurnal.com/definisi-internet-of-things/

Wong, David. Internet Of Things. Diambil dari :http://www.progresstech.co.id/blog/internet-of-things/. (15 Maret 2016).

Mengenal Seluk-Beluk Internet Of Things: Definisi, Manfaat dan Tantangan. Diambil dari :https://infokomputer.grid.id/2017/03/fitur/mengenal-internet-of-things-definisi-iot-manfaat-tantangan/ (20 Maret 2017).






Sekian, semoga dapat mudah dimengerti.
Kritik dan saran teman-teman sekalian sangat membantu^^

Wasalamuálaikum, wr,wb.

Cloud Computing

Assalamu’alaikum wr, wb.

Seperti biasa saya akan update tugas yang berkaitan dengan tugas softskill salah satu matkul di kampus tercinta, Universitas Gunadarma.

Untuk pembahasan tugas satu ini yaitu mengenai konsep dan contoh dari Cloud Computing.

Semoga bermanfaat^^




CLOUD COMPUTING



DEFINISI.

Seperti yang kita ketahui, akhir-akhir ini di dunia Teknologi Informasi(IT) sering membahas mengenai Cloud Computing. Apa yang kalian ketahui seputar Cloud Computing?



Berdasarkan definisi dari Wikipedia, Cloud Computing sebagai komputasi berbasis internet, ketika banyak server digunakan bersama untuk menyediakan sumber daya, perangkat lunak dan data pada komputer atau perangkat lain pada saat dibutuhkan.

        Disini ada definisi menurut Peter Mell dan Timothy Grance (2012:2) definisi Cloud Computing adalah sebuah model yang memungkinkan untuk ubiquitous (diamanapun dan kapanpun), nyaman, On-demand akses jaringan ke sumber daya komputasi (contoh: jaringan, server, storage, aplikasi, dan layanan) yang dapat dengan cepat dirilis atau ditambahkan. 

      Cloud Computing sebagai suatu layanan teknologi informasi yang dapat dimanfaatkan oleh pengguna dengan berbasis jaringan/internet. Dimana suatu sumber daya, perangkat lunak, informasi dan aplikasi disediakan untuk digunakan oleh komputer lain yang membutuhkan. Cloud computing mempunyai dua kata “Cloud” dan “Computing”. Cloud yang berarti internet itu sendiri dan Computing adalah proses komputasi


Karakteristik/Syarat Cloud Computing.

Lima kriteria yang harus dipenuhi oleh sebuah sistem untuk bisa di masukkan dalam keluarga Cloud Computing, yaitu :

  1. On Demand Self Service, Seorang pelanggan dimungkinkan untuk secara langsung “memesan” sumber daya yang dibutuhkan, seperti processor time dan kapasitas penyimpanan melalui control panel elektronis yang disediakan. Jadi tidak perlu berinteraksi dengan personil customer service jika perlu menambah atau mengurangi sumberdaya komputasi yang diperlukan.
  2. Broadband Network Access, Layanan yang tersedia terhubung melalui jaringan pita lebar, terutama untuk dapat diakses secara memadai melalui jaringan internet, baik menggunakan thin client, thick client ataupun media lain seperti smartphone.
  3. Resource pooling Penyedia layanan cloud, memberikan layanan melalui sumberdaya yang dikelompokkan di satu atau berbagai lokasi data center yang terdiri dari sejumlah server dengan mekanisme multi-tenant. Sumberdaya komputasi ini meliputi media penyimpanan, memory, processor, pita jaringan dan mesin virtual.
  4. Elastis (Rapid elasticity), Kapasitas komputasi yang disediakan dapat secara elastis dan cepat disediakan, baik itu dalam bentuk penambahan ataupun pengurangan kapasitas yang diperlukan. Untuk pelanggan sendiri, dengan kemampuan ini seolah-olah kapasitas yang tersedia tak terbatas besarnya, dan dapat “dibeli” kapan saja dengan jumlah berapa saja.
  5. Measured Service, Sumberdaya cloud yang tersedia harus dapat diatur dan dioptimasi penggunaannya, dengan suatu sistem pengukuran yang dapat mengukur penggunaan dari setiap sumberdaya komputasi yang digunakan (penyimpanan, memory, processor, lebar pita, aktivitas user, dan lainnya). Dengan demikian, jumlah sumberdaya yang digunakan dapat secara transparan diukur yang akan menjadi dasar bagi user untuk membayar biaya penggunaan layanan.



Model Cloud Computing.

Berdasarkan jenis layanan, cloud computing dibagi menjadi 3 model layanan yaitu:


1. Software As A Service (SaaS), Menyediaan layanan berupa aplikasi yang dapat digunakan oleh konsumen yang berjalan pada infrastruktur cloud. Contoh penyedia layanan SaaS adalah gmail, google docs, office 365 dan SalesForce.

2. Platform As A Service (PaaS), Menyediakan platform (Bahasa pemrograman, Tools, Web server, database) yang berguna untuk pengembangan aplikasi yang berjalan pada infrasturktur cloud dan hasilnya dapat dimanfaatkan untuk konsumen. Contoh penyedia layanan PaaS, OpenShift, PHPCloud, AppFog, Heroku dan GoogleApp Engine.


3. Infrastruktur As A Service (IaaS), Menyediakan sumber daya pemroses, storage, kapasitas jaringan, dan sumber daya komputasi lainnya. Contoh penyedia layanan Amazon EC2 dan TelkomCloud.


Konsep atau Cara Kerja Cloud Computing.
Seorang pengguna cloud membutuhkan perangkat klien seperti laptop atau komputer desktop, komputer pad, ponsel pintar, atau sumber daya komputasi lainnya dengan web browser (atau rute akses lain yang disetujui) untuk mengakses sistem cloud melalui World Wide Web. Biasanya pengguna akan login ke cloud pada penyedia layanan atau perusahaan swasta. Cloud computing bekerja secara clientserver, menggunakan protokol web browser. cloud menyediakan server berbasis aplikasi dan semua layanan data kepada pengguna, dengan output ditampilkan pada perangkat klien.       Jika pengguna ingin membuat dokumen menggunakan pengolah kata, misalnya, cloud menyediakan aplikasi yang cocok yang berjalan pada server yang menampilkan pekerjaan yang dilakukan oleh pengguna pada layar web browser klien.
      Memori yang dialokasikan untuk web browser sistem klien digunakan untuk membuat data aplikasi muncul di layar sistem klien, tetapi semua perhitungan dan perubahan dicatat oleh server, dan hasil akhir termasuk file yang dibuat atau diubah secara permanen disimpan pada server cloud. Kinerja dari aplikasi cloud tergantung pada kecepatan akses jaringan, dan kehandalan serta kecepatan pemrosesan perangkat klien.
        Sejak layanan cloud berbasis web, bekerja pada berbagai platform, termasuk Linux, Macintosh, dan komputer Windows. Ponsel Smart dan perangkat tablet dengan Internet dan mengakses World Wide Web juga menyediakan layanan cloud untuk telecommuting dan pengguna ponsel. Sebuah penyedia layanan mungkin mempuyai kekuatan pemrosesan dari beberapa komputer remote dalam cloud untuk mencapai tugas-tugas rutin seperti back up sejumlah besar data ,pengolah kata , atau pekerjaan komputasi secara intensif. Tugas-tugas ini biasanya mungkin sulit, memakan waktu, atau mahal untuk pengguna individu atau perusahaan kecil untuk menyelesaikan, terutama dengan sumber daya komputasi yang terbatas dan dana.
     Dengan komputasi cloud, klien hanya memerlukan komputer sederhana, seperti netbook , dirancang dengan komputasi cloud dalam pikiran, atau bahkan smartphone, dengan koneksi ke Internet, atau jaringan perusahaan, dalam rangka untuk membuat permintaan data dari cloud, maka istilah " perangkat lunak sebagai layanan "(SaaS). Perhitungan dan penyimpanan dibagi antara computer remote untuk menangani volume besar dari kedua, sehingga klien tidak perlu membeli perangkat keras mahal atau perangkat lunak untuk menangani tugas. Hasil dari tugas pengolahan dikembalikan ke klien melalui jaringan, tergantung pada kecepatan koneksi internet.

  • Konsep Cloud Computing.



  • Perangkat lunak pendukung merupakan perangkat lunak yang digunakan untuk membuat dan merancang aplikasi yaitu :
    1. Ubuntu Enterprise cloud (Qemu, KVM, dll)
    2. Vmware vSphere (Qemu, dll)
    3. Proxmox VE (KVM, dll)
    4. OpenStack
    5. OpenNebula
    6. Eucalyptus
    dan banyak lagi 
  • Dalam segala hal yang berhubungan dengan teknologi baru, selain menawarkan keunggulan-keunggulan dan segala kemudahannya, tentunya ada resiko yang harus siap ditanggung. Begitu pula dengan cloud computing. Di samping segala keunggulan dan kemudahannya, teknologi cloud computing tetap memiliki resiko. Beberapa resiko yang mungkin terjadi antara lain: 
  1. Service Level Cloud provider mungkin tidak akan konsisten dengan performance dari application atau transaksi. Hal ini mengharuskan anda untuk memahami service level yang anda dapatkan mengenai transaction response time, data protection dan kecepatan data recovery.
  2. Privacy Karena orang lain / perusahaan lain juga melakukan hosting kemungkinan data anda akan keluar atau di baca oleh pemerintah U.S. dapat terjadi tanpa sepengetahuan anda atau approve dari anda.
  3. Compliance Anda juga harus memperhatikan regulasi dari bisnis yang anda miliki, dalam hal ini secara teoritis cloud service provider diharapkan dapat menyamakan level compliance untuk penyimpanan data di dalam cloud, namun karena service ini masih sangat muda anda diharapkan untuk berhati hati dalam hal penyimpanan data.



Contoh serta Penerapan Cloud Computing.


Fujitsu terapkan Cloud Computing.

Komputasi awan (cloud computing) saat ini memang sedang marak dilakukan oleh perusahaan - perusahaan IT, baik lokal maupun internasional. Kini vendor asal Jepang, Fujitsu, yang menerapkannya. Perusahaan ini mengumumkan strategi global mereka untuk menerapkan cloud computing yang berlandaskan pada empat model pemakaian sumber daya komputasi, yaitu infrastruktur, aplikasi, aktivitas dan konten.
Dalam strategi yang dikembangkan dari pengalaman Fujitsu selama bertahun - tahun, pelanggan bisa menerapkan sebagian atau seluruh model komputasi awan tanpa gangguan. Fujitsu telah menawarkan platform ini untuk model infrastruktur yang diperkuat dengan penerapan platform standar komputasi awan global secara luas. Fujitsu Indonesia telah mengembangkan teknologi komputasi awan dengan melihat perubahan dalam masyarakat dan bagaimana teknologi bisa membantu manusia melewati perubahan tersebut. 
Fujitsu sendiri melihat layanan cloud computing sebagi evolusi, bukan revolusi. Untuk itu, model pemakaian sumber daya komputasi di tingkat infrastruktur dan aplikasi adalah perpanjangan dari layanan konvensional yang selama ini ditawarkan Fujitsu. Namun di tingkat aktivitas dan konten, keduanya mencerminkan perubahan signifikan di industri TIK dalam hal menciptakan nilai dengan mengembangkan berbagai model bisnis dan layanan baru bagi para pembeli.

Penarapan Cloud Computing pada Google Docs.

Google Docs adalah salah satu produk Google yang dapat mengolah (menyimpan, membuat, meng-edit) program - program aplikasi perkantoran (seperti microsoft office jika diwindows) secara online, diantaranya program - programnya adalah pengolah kata (word processor), pengolah lembar kerja (spreadsheet) dan presentasi (presentation).
      Penggunakan fasilitas Google DOcs yang harus online / terkoneksi lewat internet merupakan kelemahan dari program ini, namun aplikasi ini banyak mempunyai kelebihan, misalnya jika kita berpergian keluar kota atau bahkan keluar negeri untuk tujuan seminar atau apa saja kita tidak akan bingung ketinggalan dokumen jika semua sudah disimpan di Google DOcs selain itu kita tidak akan kawatir dokumen akan hilang atau rusak seperti halnya jika kita menyimpan di harddisk yang sewaktu - waktu harddisk dapat rusak dan dokumen hilang.

Penerapan Cloud Computing Pada Perguruan Tinggi.

Dari manfaat, konsep dan karakteristik yang dimiliki komputasi awan, komputasi ini dapat dimanfaatkan di institusi pendidikan tinggi, contohnya pada sebuah universitas. Berikut ini akan dideskripsikan beberapa model pemanfaatan yang dapat dilakukan, yaitu pada email serverwebportal dan KRS-Online:

"Untuk mendukung kegiatan dan perkuliahan di sebuah universitas, beberapa website digunakan. Website tersebut antara lain: www.xxx.ac.id sebagai portal utama universitas, klasiber.xxx.ac.id sebagai portal e-learning, dan beberapa portal unit maupun fakultas/jurusan seperti penelitian.xxx.ac.id dan informatics.xxx.ac.id."

Pada model yang ditunjukkan pada gambar, terlihat proses webhosting dari beberapa portal di lingkungan universitas yang dapat dihubungkan dengan fasilitas Virtual Server pada penyedia layanan komputasi awan, dan Mail server dihubungkan pada Virtual Storage. Sedangkan untuk proses KRS-online, diarahkan pada bandwidth yang disediakan penyedia layanan komputasi awan dengan kapasitas tertentu saat diperlukan saja. Dalam perancangan ini diasumsikan bahwa universitas menyewa atau menggunakan Cloud Service secara Private.

Penerapan Cloud Computing pada Microsoft Windows Azure



Penerapan Cloud Computing pada Microsoft Windows Azure (MWA) Pada MWA user dimungkinkan untuk mengembangkan aplikasi-aplikasi dengan basis NET. Dimana user mengembangkan jaringan sesuai dengan kebutuhan, namun MWA menetapkan standar- standar yang tidak bisa dilanggar. Dapat dikatakan atau disimpulkan bahwa MWA merupakan framework – framework aplikasi lengkap yang diimplementasikan dalam jaringan virtual yang memiliki basis yang sama dengan jaringan konvensional. 






R E F E R E N S I
Anggeriana Herwin, Cloud Computing, 2011
Berkah I Santoso, Cloud Computing dan Strategi TI Modern, 2012 
http://fasilkom.mercubuana.ac.id/wp-content/uploads/2017/10/Pengantar-Cloud-Computing-TI.pdf
http://elib.unikom.ac.id/files/disk1/618/jbptunikompp-gdl-muhamadrif-30876-10-unikom_m-3.pdf
http://etd.repository.ugm.ac.id/index.php?mod=penelitian_detail&sub=PenelitianDetail&act=view&typ=html&buku_id=70480






Sekian, dan terima kasih.

Wasalamuálaikum, wr, wb.