Assalamu’alaikum
wr, wb.
Selamat datang
di blog saya, Anggita.^^
Terima kasih
untuk kalian yang sudah mau mampir kesini;) dan untuk kali ini, saya akan
meng-post suatu materi yang berkaitan dengan tugas softskill salah satu matkul Ilmu Sosial Dasar di kampus tersayang, Universitas Gunadarma.
Pembahasan bab 2
ini yaitu mengenai apa itu penduduk, masyarakat, dan kebudayaan.
I hope you like
it^^
BAB II
PENDUDUK, MASYARAKAT dan KEBUDAYAAN.
Ø Latar Belakang.
Apa yang ada dipikiran
kalian mengenai bedanya penduduk, masyarakat, juga kebudayaan? Contohnya saja
seperti hubungan antara penduduk dengan masyarakat. Pada suatu daerah tertentu,
tentu saja terdapat orang-orang yang bermukim atau biasa di sebut penduduk.
Penduduk-penduduk tersebut setiap harinya saling melakukan interaksi sosial,
sehingga kita dapat menyebut bahwa mereka hidup sebagai masyarakat. Dengan
menyimpulkan contoh diatas, kumpulan penduduk yang mendiami suatu wilayah
tertentu dan dalam waktu yang cukup lama dapat kita simpulkan sebagai
masyarakat yang tinggal dalam suatu wilayah tertentu pula. Dalam maksud yaitu
penduduk dalam arti umum, yaitu kelompok manusia atau kelompok orang.
Seperti
yang kita ketahui, bahwa penduduk, masyarakat dan kebudayaan mempunyai hubungan
yang erat antara satu sama lainnya. Dimana penduduk adalah sekumpulan manusia
yang menempati wilayah geografi dan ruang tertentu. Sedangkan masyarakat
merupakan sekumpulan penduduk yang saling berinteraksi dalam suatu wilayah
tertentu dan terikat oleh peraturan – peraturan yang berlaku di dalam wilayah
tersebut. Masyarakat tersebutlah yang menciptakan dan melestarikan kebudayaan;
baik yang mereka dapat dari nenek moyang mereka ataupun kebudayaan baru yang
tumbuh seiring dengan berjalannya waktu.
Oleh karena itu penduduk, masyarakat dan kebudayaan merupakan hal yang tidak dapat dipisahkan.
Oleh karena itu penduduk, masyarakat dan kebudayaan merupakan hal yang tidak dapat dipisahkan.
Kebudayaan
sendiri berarti hasil karya manusia untuk melangsungkan ataupun melengkapi kebutuhan
hidupnya yang kemudian menjadi sesuatu yang melekat dan menjadi ciri khas dari
pada manusia (masyarakat) tersebut.
Masyarakat
dan kebudayaan terus berkembang dari masa ke masa. Pada zaman dahulu, manusia
hidup berpindah dari suatu tempat ke tempat lainnya, masyarakat yang hidup
dalam keadaan yang seperti ini di sebut dengan masyarakat nomaden. Mereka
berpindah ke tempat lain jika bahan makanan yang ada di derah mereka telah
habis. Namun, seiring dengan waktu mereka mulai belajar untuk melestarikan daerah
di mana mereka tinggal. Mereka mulai bercocok tanam dan berternak untuk
melangsungkan kehidupan mereka seperti sampai sekarang ini.
P E M B A H A S
A N
Ø Penduduk.
1. Perkembangan
Penduduk Dunia Dengan Menggunakan Tabel
Kita bisa lihat tabel dibawah ini yang dari tahun – tahun sebelumnya.
Kita bisa lihat tabel dibawah ini yang dari tahun – tahun sebelumnya.
Bisa kita lihat bahwa rata – rata setiap
negara penduduknya bisa bertambah hingga 2x lipatnya. Lalu perkembangan
penduduk dunianya bertambah hingga 3x lipatnya. Itu berarti penduduk dunia
sangat pesat pertumbuhannya.
2. Penggandaan
Penduduk Dunia Dengan Menggunakan Tabel
Penggandaan penduduk adalah perubahan populasi atau jumlah kehidupan yang dibarengi dengan peningkatan maupun penurunan jumlah penduduk dalam rentan waktu enam tahun.
Tahun Penggandaan
Perkiraan Penduduk Dunia
Penduduk
setiap tahunnya mengalami peningkatan, salah satu hal yang umum bagi kita. Namun,
apakah kita berfikir bahwa hal tersebut hanyalah sebuah peningkatan? Sesuatu
hal yang biasa saja? tentunya tidak. Seharusnya kita mulai memahami, bahwa,
peningkatan penduduk pada era ini, sangatlah drastis. Bisa dikatakan lebih
sesuai jika dikatakan “penggandaan penduduk” karena peningkatan yang tidak
rasional. Ketidak rasionalan yang dipandang normal oleh khalayak umum.
Tahukah kalian, menurut Thomas Robert Malthus
pertambahan jumlah penduduk bagaikan deret ukur sedangkan pertambahan
jumlah produksi makanan bagaikan deret hitung. Artinya adalah “penggandaan”
penduduk tidak sebanding dengan pasokan makanan yang ada. Jika kita pikir
kembali, seharusnya penggandaan sebesar itu merupakan keuntungan sendiri,
karena tenaga kerja bertambah, otak – otak cerdas bertambah, tangan – tangan
kreatif semakin banyak jumlahnya, hal-hal positif terus saja berdatangan bagai
sebuah mata air. Sehingga pasti bermunculan juga berbagai macam solusi untuk
masalah tersebut. Namun masih dalam konteks “seharusnya” bukan realita.
Faktanya, lebih banyak penduduk menelantarkan begitu saja potensi diri mereka.
3. Faktor-Faktor
Demografi Yang Mempengaruhi Pertambahan Penduduk
Seperti
yang kita ketahui, Pertambahan penduduk suatu daerah dipengaruhi oleh
faktor-faktor demografi seperti:
1. Kematian (Mortalitas)
Kematian
adalah hilangnya tanda-tanda kehidupan manusia secara permanen. Kematian
bersifat mengurangi jumlah penduduk dan untuk menghitung besarnya angka
kematian caranya hampir sama dengan perhitungan angka kelahiran. Banyaknya
kematian sangat dipengaruhi oleh faktor pendukung kematian (pro mortalitas) dan
faktor penghambat kematian (anti mortalitas).
a. Faktor pendukung kematian (pro mortalitas)
Faktor ini mengakibatkan jumlah kematian semakin besar. Yang termasuk faktor ini adalah:
– Sarana kesehatan yang kurang memadai.
– Rendahnya kesadaran masyarakat terhadap kesehatan.
– Terjadinya berbagai bencana alam.
– Terjadinya peperangan.
– Terjadinya kecelakaan lalu lintas dan industry.
– Tindakan bunuh diri dan pembunuhan.
b.
Faktor penghambat kematian (anti mortalitas)
Faktor ini dapat mengakibatkan tingkat kematian rendah. Yang termasuk faktor ini adalah:
– Lingkungan hidup sehat.
– Fasilitas kesehatan tersedia dengan lengkap.
– Ajaran agama melarang bunuh diri dan membunuh orang lain.
– Tingkat kesehatan masyarakat tinggi.
– Semakin tinggi tingkat pendidikan penduduk.
Faktor ini dapat mengakibatkan tingkat kematian rendah. Yang termasuk faktor ini adalah:
– Lingkungan hidup sehat.
– Fasilitas kesehatan tersedia dengan lengkap.
– Ajaran agama melarang bunuh diri dan membunuh orang lain.
– Tingkat kesehatan masyarakat tinggi.
– Semakin tinggi tingkat pendidikan penduduk.
2.
Kelahiran (Natalitas)
Kelahiran bersifat menambah jumlah penduduk. Ada beberapa faktor yang menghambat kelahiran (anti natalitas) dan yang mendukung kelahiran (pro natalitas).
Kelahiran bersifat menambah jumlah penduduk. Ada beberapa faktor yang menghambat kelahiran (anti natalitas) dan yang mendukung kelahiran (pro natalitas).
Faktor-faktor penunjang kelahiran (pro natalitas) antara lain:
– Kawin pada usia muda, karena ada anggapan bila terlambat kawin keluarga akan malu.
– Anak dianggap sebagai sumber tenaga keluarga untuk membantu orang tua.
– Anggapan bahwa banyak anak banyak rejeki.
– Anak menjadi kebanggaan bagi orang tua.
– Anggapan bahwa penerus keturunan adalah anak laki-laki, sehingga bila belum ada anak laki-laki, orang akan ingin mempunyai anak lagi.
Faktor-faktor
penghambat kelahiran (anti natalitas), antara lain:
– Adanya program keluarga berencana yang mengupayakan pembatasan jumlah anak.
– Adanya ketentuan batas usia menikah, untuk wanita minimal berusia 16 tahun dan bagi laki-laki minimal berusia 19 tahun.
– Anggapan anak menjadi beban keluarga dalam memenuhi kebutuhan hidupnya.
– Adanya pembatasan tunjangan anak untuk pegawai negeri yaitu tunjangan anak diberikan hanya sampai anak ke – 2.
– Penundaaan kawin sampai selesai pendidikan akan memperoleh pekerjaan.
– Adanya program keluarga berencana yang mengupayakan pembatasan jumlah anak.
– Adanya ketentuan batas usia menikah, untuk wanita minimal berusia 16 tahun dan bagi laki-laki minimal berusia 19 tahun.
– Anggapan anak menjadi beban keluarga dalam memenuhi kebutuhan hidupnya.
– Adanya pembatasan tunjangan anak untuk pegawai negeri yaitu tunjangan anak diberikan hanya sampai anak ke – 2.
– Penundaaan kawin sampai selesai pendidikan akan memperoleh pekerjaan.
3.
Migrasi (Mobilitas)
Migrasi penduduk adalah perpindahan penduduk dari tempat yang satu ke tempat lain. Dalam mobilitas penduduk terdapat migrasi internasional yang merupakan perpindahan penduduk yang melewati batas suatu negara ke negara lain dan juga migrasi internal yang merupakan perpindahan penduduk yang berkutat pada sekitar wilayah satu negara saja.
Migrasi penduduk adalah perpindahan penduduk dari tempat yang satu ke tempat lain. Dalam mobilitas penduduk terdapat migrasi internasional yang merupakan perpindahan penduduk yang melewati batas suatu negara ke negara lain dan juga migrasi internal yang merupakan perpindahan penduduk yang berkutat pada sekitar wilayah satu negara saja.
4. Rumus Tingkat
Kematian Yang Kasar
Angka
Kematian Kasar adalah angka yang menunjukkan banyaknya kematian per 1000
penduduk pada pertengahan tahun tertentu (Data Statistik Indonesia-Angka
Kematian Kasar-Rumus), disuatu wilayah tertentu. Ada pun rumusnya sebagai
berikut :
Rumus: CDR = D/P x K
Dimana
:
CDR = Crude Death Rate (Angka Kematian Kasar).
D = Jumlah kematian (death) pada tahun tertentu
P = Jumlah penduduk pada pertengahan tahun tertentu
K = Bilangan konstan 1000
CDR = Crude Death Rate (Angka Kematian Kasar).
D = Jumlah kematian (death) pada tahun tertentu
P = Jumlah penduduk pada pertengahan tahun tertentu
K = Bilangan konstan 1000
Umumnya
data tersedia adalah ”jumlah penduduk pada satu tahun tertentu” maka jumlah
dapat sebagai pembagi. Kalau ada jumlah penduduk dari 2 data dengan tahun
berurutan, maka rata-rata kedua data tersebut dapat dianggap sebagai penduduk
tengah tahun.
5.
Rumus Tingkat Kematian Khusus
Angka
kematian khusus (Age Specific Death Rate/ASDR) yaitu angka yang menunjukkan
banyaknya kematian setiap 1.000 penduduk pada golongan umur tertentu dalam
waktu satu tahun. Rumusnya adalah jumlah kematian pada umur tertentu dibagi
dengan jumlah penduduk umur tertentu pada pertengahan tahun dan dikalikan
dengan konstanta yang biasanya bernilai 1000.
Rumus: ASDRx = Dx/Px x 1000
Dimana
:
ASDRx = Angka Kematian khusus umur tertentu (x)
Dx = Jumlah Kematian pada umur tertentu selama satu tahun
Px = Jumlah Penduduk pada umur tertentu
1000 = Konstanta (k)
ASDRx = Angka Kematian khusus umur tertentu (x)
Dx = Jumlah Kematian pada umur tertentu selama satu tahun
Px = Jumlah Penduduk pada umur tertentu
1000 = Konstanta (k)
6. Angka
Kelahiran
Angka kelahiran yaitu angka yang menunjukkan rata-rata jumlah bayi yang lahir setiap 1000 penduduk dalam waktu satu tahun.
Angka kelahiran yaitu angka yang menunjukkan rata-rata jumlah bayi yang lahir setiap 1000 penduduk dalam waktu satu tahun.
Ada beberapa cara untuk menghitung besarnya angka kelahiran, yaitu:
1. Angka Kelahiran Kasar (Crude Birth Rate)
Rumus yang digunakan untuk menghitung yaitu:
CBR
= B/P x 1000
Dimana
: CBR = Crude Birth Rate (Angka Kelahiran Kasar)
B = Jumlah kelahiran dalam satu tahun
P = Jumlah seluruh penduduk pada pertengahan tahun
1000 = konstanta
B = Jumlah kelahiran dalam satu tahun
P = Jumlah seluruh penduduk pada pertengahan tahun
1000 = konstanta
Angka kelahiran ini disebut kasar karena perhitungannya tidak memperhatikan jenis kelamin dan umur penduduk, padahal yang dapat melahirkan hanya penduduk wanita.
2.
Angka kelahiran menurut kelompok umur (Age Specific Fertiliy Rate) disingkat
ASFR
Rumus yang digunakan untuk menghitung yaitu:
Rumus yang digunakan untuk menghitung yaitu:
ASFRx
= Bx/Pfx x k
Dimana
: ASFRx = Angka kematian menurut kelompok umur x
Bx = Jumlah Kelahiran dari wanita pada kelompok umur x
Pfx = Jumlah wanita pada kelompok umur x
K = Konstanta (angka 1000)
X = Umur wanita kelompok umur tertentu yang umumnya dihitung tiap 5 tahun seperti 15 – 19 tahun, 20 – 24 tahun dan seterusnya.
Bx = Jumlah Kelahiran dari wanita pada kelompok umur x
Pfx = Jumlah wanita pada kelompok umur x
K = Konstanta (angka 1000)
X = Umur wanita kelompok umur tertentu yang umumnya dihitung tiap 5 tahun seperti 15 – 19 tahun, 20 – 24 tahun dan seterusnya.
Dengan
rumus tersebut kita dapat mengetahui kelompok umur mana yang paling banyak
terjadi kelahiran. Perlu diketahui bahwa usia 15 – 49 tahun adalah usia subur
bagi wanita. Pada usia itulah wanita mempunyai kemungkinan untuk dapat
melahirkan anak.
7. Pengertian
Migrasi
Apa itu migrasi?
Secara umum, Migrasi adalah perpindahan
penduduk dengan tujuan untuk menetap dari suatu tempat ke tempat lain melewati
batas administratif (migrasi internal) atau batas politik/negara (migrasi
internasional). Dengan kata lain, migrasi diartikan sebagai perpindahan yang
relatif permanen dari suatu daerah (negara) ke daerah (negara) lain.
8. Macam-Macam
Migrasi
Berdasarkan
wilayah yang dilaluinya, migrasi terbagi atas 2 macam, yaitu : Migrasi
Internasional dan Migrasi Internal.
·
Migrasi
Internasional.
Migrasi Internasional terjadi
jika perpindahan penduduk dilakukan melewati batas Negara. Dengan demikian,
perpindahan yang terjadi adalah perpindahan antarnegara. Misalnya perpindahan
penduduk Indonesia ke Amerika Serikat dan sebagainya.
Migrasi Internasional dilakukan
oleh penduduk karena beberapa faktor. Diantaranya bekerja, melanjutkan sekolah,
terjadi peperangan di negara asal atau terjadi krisis ekonomi di Negara
asalanya. Migrasi Internasional dibatasi oleh berbagai aturan yang ketat
tentang keimigrasian di masing-masing negara tujuan. Hal ini dilakukan terutama
oleh negara – negara maju untuk menekan laju pendatang yang dapat mengganggu
stabilitas negara tersebut.
Migrasi
Internasional dapat terjadi dalam 2 cara, yaitu migrasi ke luar (emigrasi) dan
migrasi masuk (imigrasi). Penduduk yang melakukan imigrasi disebut imigran.
Adapun penduduk yang melakukan emigrasi disebut emigrant.
·
Migrasi
Internal
Migrasi Internal merupakan perpindahan penduduk dengan tujuan menetap dari satu
wilayah ke wilayah lainnya, tetapi masih dalam kesatuan negara. Dengan kata
lain, migrasi internal merupakan perpindahan penduduk antar daerah di dalam
negeri. Contohnya adalah perpindahan penduduk Medan ke Jakarta dan sebagainya.
Migrasi Internal yang terdapat di Indonesia antara lain adalah urbanisasi dan
transmigrasi.
--Urbanisasi
adalah proses pertambahan jumlah penduduk yang tinggal di perkotaan.
Pertambahan jumlah ini disebabkan oleh pertumbuhan penduduk alami dan
pertambahan penduduk yang masuk ke kota. Namun demikian kenyataannya, di
beberapa kota, jumlah penduduk pendatang lebih banyak jika dibandingkan dengan
pertumbuhan alami penduduk perkotaan itu sendiri. Maka itu kita lebih sering mendengar bahwa
urbanisasi adalah perpindahan penduduk dari desa ke kota. Perpindahan penduduk perdesaan
ke perkotaan terjadi karena adanya daya tarik dari perkotaan dan daya dorong
dari perdesaan.
Adapun
daya tarik dari perkotaan yang menyebabkan penduduk desa tertarik untuk ke kota
seperti Lapangan kerja di perkotaan
lebih banyak, Upah bekerja di daerah perkotaan umumnya lebih tinggi, Fasilitas
sosial seperti transportasi, pendidikan, tempat rekreasi dan perkotaan lebih
mudah didapatkan, serta Kehidupan perkotaan yang lebih bervariasi daripada
kehidupan di perdesaan.
--Transmigrasi
adalah perpindahan penduduk dari daerah yang padat ke daerah yang jarang
penduduknya. Selama ini perpindahan tersebut disponsori oleh pemerintah daerah
yang padat penduduknya. Transmigrasi merupakan bagian yang tidak terpisahkan
dari kebijakan kependudukan nasional. Tujuan utama transmigrasi adalah
menyebarkan penduduk dari daerah yang padat ke daerah yang kurang padat.
Selama 25 tahun, sekitar 6 juta
penduduk telah dipindahkan dari wilayah Jawa, Madura, Bali dan Lombok ke pulau
lain. Bagi daerah kritis, peran transmigrasi adalah untuk membantu mengurangi
kerusakan lingkungan, mengentaskan kemiskinan dan meningkatkan produktivitas
daerah yang jarang penduduknya. Jadi, secara umum program transmigrasi memiliki
dampak positif bagi pembangunan nasional maupun daerah. Selain ransmigrasi merupakan
upaya untuk memindahkan penduduknya, namun transmigrasi juga memberikan
sumbangan yang positif dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan
meningkatkan pendapatan per kapita. Selain itu, melalui program transmigrasi
persatuan nasional dapat diperkokoh.
Berdasarkan
penyebabnya, transmigrasi dapat dibedakan atas 2 kelompok, yaitu transmigrasi
umum dan transmigrasi spontan.
·
Transmigrasi
Umum merupakan perpindahan penduduk yang diorganisasi oleh pemerintah.
Transmigran diberi lahan untuk diolah, keperluan bercocok tanam, bahkan biaya
hidup sebelum tanah yang diolah menghasilkan. Selain itu, sebelum berangkat ke
daerah tujuan transmigran umumnya dibekali berbagai keterampilan.
·
Transmigrasi
Spontan merupakan perpindahan penduduk yang dilakukan atas inisiatif sendiri.
Dalam hal ini pemerintah hanya merestui dan member izin untuk membuka lahan
sesuai dengan rencana yang telah ditetapkan.
9.
Proses Migrasi.
Proses migrasi pun punya cara yaitu:
• Proses migrasi ia menetap di suatu wilayah
• Proses migrasi hanya sementara diwilayah itu sewaktu-waktu ia dapat kembali lagi ke wilayah tempat asalnya
• Hanya sekedar berlibur diwilayah itu
• Proses migrasi ia menetap di suatu wilayah
• Proses migrasi hanya sementara diwilayah itu sewaktu-waktu ia dapat kembali lagi ke wilayah tempat asalnya
• Hanya sekedar berlibur diwilayah itu
Proses keberangkatan migrasi bisa dilakukan dengan
cara-cara tertentu misalkan kalau imigran hanya satu orang bisa melakukannya
dengan naik sepeda motor, kalau imigran dengan banyak orang satu keluarga maka
bisa melakukannya dengan naik kendaraan roda empat atau juga naik kapal laut
itulah yang biasa dilakukan imigaran dalam melakukan migarasi di Negara
Indonesia.
Tahun pun makin lama makin berlaju dan proses imigrasi
pun menjadi sangat lebih pesat dan perubahan yang terjadi dari mulai tahun yang
lalu higga tahu ini sangatlah banyak, pada tahun ini tercatat banyak sekali
imigran illegal/gelap yang tidak mendaftarkan dirinya pada sensus penduduk pada
kota asalnya balia semua itu terjadi begitu saja tanpa adanya rasa kesadaran
maka makin lama akan terjadi kepadatan penduduk akan teradi dan susah
menanganinya dikarenakan susahnya mendata para imigran.
10.
Akibat Migrasi
Tentu
semua orang ingin tinggal disuatu tempat yang nyaman, sehat, bersih, dan
lainnya demi berkelangsungan hidupnya.
Seiring waktu berjalan pun, kota
yang diserbu para imigran pun padat, maka timbul lah akibat-akibat dari
imigrasi. Kebanyakan migrasi di Indonesia tidak terkendali dikarenakan
kurangnya data pada proses migrasi karena imigran banyak yang melakukan
imigrasi ilegal.
Berikut
ini adalah akibat yang muncul dari migrasi :
·
Akan
terjadi pertikaian didalam suatu kota yang banyaknya imigrasi dikarenakan
banyaknya orang yang bersuku tidak sama, perbedaan sosial budaya, pola pikiran
yang tidak sepaham, adab tutur kata yang tidak sama, dan memandang suatu nilai
orang.
·
Akan
cepatnya terjadi bencana alam, karena apabila imigran datang tentu saja mereka
mencari tempat tinggal, maka lahan penghijauan pun menjadi sasaran untuk
dibuatnya perumahan sehingga untuk resapan air pun berkurang sehingga akan
terjadi bencana alam banjir dan juga wabah penyakit.
·
Kesehatan
menjadi harga yang lebih mahal di dalam kota migrasi karena, makin banyak
imigran yang datang dengan membawa alat kendaraannya dan juga elektronik yang
mempunyai radiasi dan polusi pun dimana-mana.
11. Tiga Jenis Struktur Penduduk
Sebelum itu, apakah kalian tahu apa itu
piramida penduduk? Tidak?
Piramida
Penduduk adalah
grafik yang menyajikan data penduduk berdasarkan umur, jenis kelamin dan daerah
suatu penduduk.
Ada
tiga jenis struktur penduduk :
1.
Piramida Penduduk Muda
Piramida
ini menggambarkan komposisi penduduk dalam pertumbuhan dan sedang berkembang.
Jumlah angka kelahiran lebih besar daripada jumlah kematian. Bentuk ini umumnya
kita lihat pada negara – negara yang sedang berkembang. Misalnya : India,
Brazil dan Indonesia
2.
Piramida Stationer
Bentuk
piramida ini menggambarkan keadaan penduduk yang tetap (statis) sebab tingkat
kematian rendah dan tingkat kelahiran tidak begitu tinggi. Piramida penduduk
yang berbentuk system ini terdapat pada negara-negara yang maju seperti Swedia,
Belanda dan Skandinavia.
3.
Piramida Penduduk Tua
Bentuk
piramida penduduk ini menggambarkan adanya penurunan tingkat kelahiran yang
sangat pesat dan tingkat kematian kecil sekali. Apabila angka kelahiran jenis
kelamin pria besar, maka suatu Negara bisa kekurangan penduduk. Negara yang bentuk
piramida penduduknya seperti ini adalah Jerman, Inggris, Belgia dan Perancis.
12.
Pengertian Rasio Ketergantungan
Rasio Ketergantungan
(Defendency Ratio) adalah perbandingan antara jumlah penduduk umur 0-14 tahun,
ditambah dengan jumlah penduduk 65 tahun ke atas (keduanya disebut dengan bukan
angkatan kerja) dibandingkan dengan jumlah penduduk usia 15-64 tahun (angkatan
kerja).
Rasio
ketergantungan dapat dilihat menurut usia yakni Rasio Ketergantungan Muda dan
Rasio Ketergantungan Tua.
•
Rasio Ketergantungan Muda adalah perbandingan jumlah penduduk umur 0-14 tahun
dengan jumlah penduduk umur 15 – 64 tahun.
•
Rasio Ketergantungan Tua adalah perbandingan jumlah penduduk umur 65 tahun ke
atas dengan jumlah penduduk di usia 15-64 tahun.
Rasio
ketergantungan (dependency ratio) dapat digunakan sebagai indikator yang secara
kasar dapat menunjukkan keadaan ekonomi suatu negara apakah tergolong negara
maju atau negara yang sedang berkembang. Semakin tingginya persentase
dependency ratio menunjukkan semakin tingginya beban yang harus ditanggung
penduduk yang produktif untuk membiayai hidup penduduk yang belum produktif dan
tidak produktif lagi. Sedangkan persentase dependency ratio yang semakin rendah
menunjukkan semakin rendahnya beban yang ditanggung penduduk yang produktif
untuk membiayai penduduk yang belum produktif dan tidak produktif lagi.
Rasio
Ketergantungan didapat dengan membagi total dari jumlah penduduk usia belum
produktif (0-14 tahun) dan jumlah penduduk usia tidak produktif (65 tahun
keatas) dengan jumlah penduduk usia produktif (15-64 tahun). Sehingga dengan
demikian rasio ketergantungan dapat dirumuskan sebagai berikut :
Adapun, akibat dari rasio
ketergantungan yang besar maka beberapa dampaknya antara lain:
a. Menjadikan
pertumbuhan ekonomi menjadi lambat.
b. Pendapatan
perkapita daerah menjadi rendah atau turun.
c. Daya
masyarakat untuk menabung berkurang atau rendah.
Ø Kebudayaan Dan Kepribadian
1.
Pertumbuhan Dan
Perkembangan Kebudayaan Di Indonesia.
Sebelum masuk lebih dalam, kita harus
tahu dulu bagaimana pembagian zaman dalam perkembangan kebudayaan Indonesia
ini. Bedasarkan pendapat-pendapat para ahli prehistoric,bahwa zaman batu
terbagi dalam:
·
Zaman
Batu Tua (Palaeolithikum)
Alat-alat batu
pada zaman batu tua, baik bentuk ataupun permukaan peralatan masih kasar,
misalnya kapak genggam Kapak genggam semacam itu kita kenal dari wilayah Eropa,
Afrika, Asia Tengah, sampai Punsjab(India), tapi kapak genggam semacam ini
tidak kita temukan di daerah Asia Tenggara. Berdasarkan penelitian para ahli
prehistori, bangsa-bangsa Proto-Austronesia pembawa kebudayaan Neolithikum
berupa kapak batu besar ataupun kecil bersegi-segi berasal dari Cina Selatan,
menyebar ke arah selatan, ke hilir sungai-sungai besar sampai ke semenanjung
Malaka Lalu menyebar ke Sumatera, Jawa. Kalimantan Barat, Nusa Tenggara, sampai
ke Flores, dan Sulawesi, dan berlanjut ke Filipina.
Kapak-kapak
tersebut diasah sampai mengkilap dan diikat pada tangkai kayu dengan
menggunakan rotan. Sebagai tambahan seiring persebaran kapak batu tersebut
tersebar pula Bahasa Proto-Austronesia yg merupakan induk dari bahasa dari
bangsa-bangsa di sekitar Samudera Indonesia dan Samudera Pasifik. Karena
perkembangannya muncul bahasa melayu yang nantinya di negara Indonesia
berkembang menjadi bahasa Indonesia
• Zaman Batu Muda (Neolithikum)
Ciri – ciri zaman batu muda :
1. Mulai menetap dan membuat rumah
2. Membentuk kelompok masyarakat desa
3. Bertani
4. Berternak untuk memenuhi kebutuhan hidup
1. Mulai menetap dan membuat rumah
2. Membentuk kelompok masyarakat desa
3. Bertani
4. Berternak untuk memenuhi kebutuhan hidup
Manusia pada
zaman batu muda telah mengenal dan memiliki kepandaian untuk mencairkan/melebur
logam dari biji besi dan menuangkan ke dalam cetakan dan mendinginkannya. Oleh karena
itulah mereka mampu membuat senjata untuk mempertahankan diri dan untuk berburu
serta membuat alat-alat lain yang mereka perlukan.
Bangsa-bangsa
Proto-austronesia yang masuk dari Semenanjung Indo-China ke Indonesia itu
membawa kebudayaan Dongson, dan menyebar di Indonesia. Materi dari kebudayaan
Dongson berupa senjata-senjata tajam dan kapak berbentuk sepatu yang terbuat
dari bahan perunggu
Hal yang perlu dicatat tentang permulaan zaman logam ini adalah kenyataan yang jelas bahwa
Indonesia sebelum memasuki zaman Hindu telah mengenal kebudayaan yang tinggi
derajatnya dan penting bagi perkembangan kebudayaan Indonesia selanjutnya.
2. Kebudayaan Hindu, Budha dan Islam
A. Kebudayaan Hindu, Budha.
Pada abad ke-3
dan ke-4 agama hindu mulai masuk ke Indonesia di Pulau Jawa. Perpaduan atau
akulturasi antara kebudayaan setempat dengan kebudayaan. Sekitar abad ke 5
ajaran Budha masuk ke indonesia, khususnya ke Pulau Jawa. Agama Budha dapat
dikatakan berpandangan lebih maju dibandingkan Hinduisme,sebab budhisme tidak
menghendaki adanya kasta-kasta dalam masysrakat. Walaupun demikian, kedua agama
itu di Indonesia, khususnya di Pulau Jawa tumbuh dan berdampingan secara damai.
Baik penganut hinduisme maupun budhisme masing-masing menghasilkan karya- karya
budaya yang bernilai tinggi dalam seni bangunan, arsitektur, seni pahat, seni
ukir, maupun seni sastra, seperti tercermin dalam bangunan, relief yang
diabadikan dalam candi-candi di Jawa Tengah maupun di Jawa Timur diantaranya
yaitu Borobudur, Mendut, Prambanan, Kalasan, Badut, Kidal, Jago, Singosari,
dll. Candi Borobudur merupakan candi termegah di Asia Tenggara dan pernah
tercatat sebagai 10 keajaiban dunia.
B. Kebudayaan Islam
Abad ke 15 da 16
agama islam telah dikembangkan di Indonesia, oleh para pemuka-pemuka islam yang
disebut Walisongo. Titik penyebaran agama Islam pada abad itu terletak di Pulau
Jawa. Sebenarnya agama Islam masuk ke Indonesia, khususnya di Pulau Jawa
sebelum abad ke 11 sudah ada wanita islam yang meninggal dan dimakamkan di Kota
Gresik. Masuknya agama Islam ke Indonesia berlangsung secara damai. Hal ini di
karena masuknya Islam ke Indonesia tidak secara paksa. Melainkan dengan cara
baik-baik, di samping itu disebabkan sikap toleransi yang dimiliki bangsa kita.
Abad ke 15
ketika kejayaan maritim Majapahit mulai surut , berkembanglah negara-negara
pantai yang dapat merongrong kekuasaan dan kewibawaan majapahit yang berpusat
pemerintahan di pedalaman. Negara- negara yang dimaksud adalah Negara malaka di
Semenanjung Malaka,Negara Aceh di ujung Sumatera, Negara Banten di Jawa Barat,
Negara Demak di Pesisir Utara Jawa Tengah, Negara Goa di Sulawesi Selatan.
Dalam proses perkembangan negara-negara tersebut yang dikendalikan oleh
pedagang. Pedagang kaya dan golongan bangsawan kota- kota pelabuhan, nampaknya
telah terpengaruh dan menganut agama Islam. Daerah-daerah yang belum tepengaruh
oleh kebudayaan Hindu, agama Islam mempunyai pengaruh yang mendalam dalam
kehidupan penduduk. Di daerah yang bersangkutan. Misalnya Aceh, Banten,
Sulawesi Selatan, Sumatera Timur, Sumateraa Barat, dan Pesisr Kalimantan.
Agama Islam
berkembang pesat di Indonesia dan menjadi agama yang mendapat penganut sebagian
terbesar penduduk Indonesia. Kebudayaan Islam memberi saham yang besar bagi
perkembangan kebudayaan dan kepribadian Bangsa Indonesia.
3.
Kebudayaan Barat
Unsur kebudayaan
barat juga memberi warna terhadap corak lain dari kebudayaan dan kepribadian
bangsa Indonesia adalah kebudayaan Barat. Masuknya budaya Barat ke Negara
Republik Indonesia ketika kaum kolonialis atau penjajah masuk ke Indonesia,
terutama bangsa Belanda. Penguasaan dan kekuasaan perusahaan dagang Belanda
(VOC) dan berlanjut dengan pemerintahan kolonialis Belanda, di kota-kota
propinsi, kabupaten muncul bangunan-bangunan dengan bergaya arsitektur Barat. Dalam
waktu yang sama, dikota-kota pusat pemarintahan, terutama di Jawa, Sulawesi
Utara, dan Maluku berkembang dua lapisan sosial.
1. Lapisan
sosial yang terdiri dari kaum buruh.
2. Lapisan sosial yang terdiri dari kaum pegawai.
Tentunya, perkembangan budaya selalu terjadi di setiap bagian negara di setiap belahan dunia. Seiring bertambahnya waktu dan seiring pesatnya perkembangan jaman, perkembangan budaya di suatu negara menunjukkan adanya perubahan dan kehidupan berbudaya dalam suatu negara. Perkembangan budaya di Indonesia pada era globalisasi ini semakin menunjukkan data dan bukti yang cukup bahwa di Indonesia pun mengalami perubahan dan perkembangan. Baik masuknya budaya asing ke Indonesia dan juga masih terjaganya tradisi dan budaya asli yang melekat sebagai identitas bangsa Indonesia yang tumbuh sejak jaman dahulu yang dilestarikan oleh para leluhur bangsa Indonesia. Kemajuan ilmu teknologi dan informasi juga merupakan faktor penting dalam perkembangan budaya di Indonesia.
Oleh karena itu, kemajuan IPTEK inilah yang seharusnya dapat kita waspadai apabila budaya asli kita orang Indonesia bakal tergerus dengan budaya bangsa asing yang terus menerus datang seiring berjalannya waktu. Kita pun harus segera bisa untuk mengantisipasi dan menyaring budaya asing yang sesuai dengan budaya asli kita orang Indonesia. Maka dari itu, menurut saya marilah kita tetap menyanjung, melestarikan, mempelajari, mengamalkan, menghargai agar tetap dikenal bangsa orang lain dan tetap terjaga kelestariannya.
Dengan masuknya kebudayaan barat ke Indonesia, di samping efek negatifnya, kita juga dapat mengilhami efek positifnya. Berikut ini adalah yang seharusnya kita dapat pahami dari masuknya kebudayaan barat di Indonesia:
a. Industry
Development atau Perkembangan Industri Barat. Kita dapat mencontoh industri
transportasi dan komunikasi mereka sebagai sarana membangun bangsa menjadi
lebih kuat dan lebih bisa memajukan ekonomi bangsa Indonesia sendiri, dengan
menggunakan tenaga dalam negeri untuk membangun industri dalam tujuan
mengurangi pengangguran yang ada di Indonesia
b. Perubahan Pola
Berpikir dan Sikap. Dampak dari modernisasi dan globalisasi dari banga barat
seharusnya bisa mengubah pola pikir bangsa Indonesia dari yang Irrasional
menjadi Rasional. Dengan tujuan untuk berpola pikir secara maksimal guna
menjadikan pondasi yang kuat bagi bangsa Indonesia yang bermanfaat untuk kemajuan
dan kehidupan rakyat Indonesia.
c. Kemajuan
IPTEK. Kemajuan teknologi informasi dengan penyaringan yang baik dapat
menimbulkan peranan aktif dalam membangun bangsa. Karena berkat inovasi dalam
teknologi, kita mendapat kemudahan dalam masyakat untuk mengatasi masalah dan
memotivasi untuk lebih maju.
Selain dampak positif, tentu ada juga
dampak negatifnya antara lain:
a. Adanya
kesenjangan sosial. Masyarakat cenderung individualisme karena mereka sudah
merasa mempunyai sarana yaitu teknologi sendiri dan tidak membutuhkan bantuan
orang lain dalam kehidupannya.
b. Banyak barang
impor di Indonesia. Barang produksi luar negeri yang diimpor merajalela dalam
pasar Indonesia. Dampaknya barang produksi dalam negeri menjadi kurang laku.
K E S I M P U L
A N:
Dari
pembahasan di atas dapat saya simpulkan:
1. Yang
dinamakan penduduk berarti sekumpulan manusia yang menempati wilayah geografi
dan ruang tertentu. Pada suatu daerah tertentu, tentu saja terdapat orang-orang
yang bermukim atau biasa di sebut penduduk.
2. Sedangkan
masyarakat merupakan sekumpulan penduduk yang saling berinteraksi dalam suatu
wilayah tertentu dan terikat oleh peraturan – peraturan yang berlaku di dalam
wilayah tersebut.
3. Kebudayaan
adalah semua hasil dari karya, rasa dan cipta masyarakat.
4. Karya
masyarakat menghasilkan teknologi dan kebudayaan kebendaan, yang diperlukan
manusia untuk menguasa alam sekitarnya, agar kekuatan serta hasilnya dapat
diabdikan untuk kepentingan masyarakat.
5. Budaya
yang kuat apabila pemerintah dan seluruh masyarakat merasa memiliki daerahnya
tanpa ada indikasi sebuah perbedaan baik suku, agama dan darimana dia berasal.
R E F E R E N S I :
MKDU I S D.pdf
http://file.upi.edu/Direktori/FPIPS/JUR._PEND._GEOGRAFI/195505051986011-WAHYU_ERIDIANA/Migrasi-1.pdf
Terima kasih atas kunjungannya,
Wa’alaikumsalam, wr, wb.