Minggu, 19 November 2017

Introvert Vs Ekstrovert

Assalamu’alaikum wr, wb.
Kembali lagi dengan saya, Anggita^^
Kali ini, saya akan meng-post sebuah artikel yang merupakan salah satu tugas tulisan bebas yg berkaitan dengan tugas softskill salah satu matkul di kampus Universitas Gunadarma.
Pembahasan kali ini ialah mengenai bagaimana ciri-ciri kepribadian orang introvert dan ekstrovert. Apa kalian termasuk kedalam ciri-ciri tersebut?
Yuk, berikut penjelasannya;)



Introvert Vs Ekstrovert


Apa kalian pernah berpikir tentang suatu tipe kepribadian dalam diri kalian masing-masing? Apakah termasuk kedalam tipe manusia si Penyendiri atau si Gaul? Yuk, mari kita simak apa saja sih ciri-ciri dari dua tipe kepribadian yang menjadikan manusia itu makhluk yang unik!

  • Pengertian Introvert.

Introvert adalah ciri kepribadian yang ditandai dengan adanya kecenderungan untuk lebih melihat ke dalam dirinya sendiri, sehingga orang-orang introvert lebih fokus terhadap apa yang ia pikirkan, ataupun perasaan dan suasana hatinya. Kebanyakan dari mereka memiliki sifat yang tenang juga pendiam. Intinya, orang introvert lebih suka menyendiri dibanding nongkrong bersama teman-teman lainnya.
            Dalam kehidupan sehari-hari, sering kita dengar pula bahwa orang introvert suka menganggap diri mereka itu aneh. Namun, orang introvert bukanlah orang yang tidak mau bersosialisasi dengan orang lain. Karena akan ada waktunya dimana mereka bisa menikmati waktu berkumpul dengan orang lain yang membuatnya nyaman berada disuatu lingkungan tersebut.
         Orang-orang introvert pun sering merasa akan melepaskan banyak energi jika terlalu bersosialisasi dengan banyak orang. Jadi seolah-olah mereka mempunyai batasan tenaga untuk bersosialisasi. Oleh karena itu, biasanya orang introvert merasa perlu untuk “me-recharge” lagi energinya dengan cara ya menghabiskan banyak waktu sendiri. Seperti sudah jatuh cinta pada kesendirian. Asik dengan dunianya sendiri misalkan bermain handphone, ataupun membaca buku dikamar seharian, dan lainnya.

Ciri Umum Orang Introvert.
-Sangat sadar (kenal) dengan dirinya sendiri.
-Penuh dengan pemikiran-pemikiran
-Suka mikir lebih dulu daripada bicara
-Cenderung untuk menyimpan emosinya sendiri, tidak suka berbagi akan apa yang dirasakannya.
-Lebih nyaman untuk berkumpul dengan teman terdekatnya untuk mempererat hubungan pertemanan.
-Suka memperhatikan hal-hal kecil di sekitarnya.


Profesi yang Cocok untuk Introvert.

Seperti sudah diduga, pekerjaan yang cocok dengan si introvert bukanlah pekerjaan yang menghendaki tingginya interaksi sosial, melainkan pekerjaan yang bergerak secara independen.
Profesi independen merupakan pilihan yang tepat bagi mereka yang introvert. Beberapa contoh profesi yang sesuai untuk orang introvert, yaitu penulis, akuntan, programer komputer, desainer grafis, apoteker, atau peneliti.

Jenis-jenis introvert
Introvert dibagi lagi menjadi empat macam.
1. Introvert Sosial
Tipe ini adalah jenis introvert yang masih bisa bersosialisasi, tapi nggak sama banyak orang.
Dia bisa aja punya banyak kenalan, tapi yang dia anggap temen cuma sedikit. Tapi hubungan dia sama temen-temennya awet. Tipe ini bisa masuk ke tempat rame (seperti mall, konser) atau nongkrong bersama temen. Tapi dia lebih suka sendiri di kamar, sama buku-buku atau hapenya.

2. Introvert Pemikir
Introvert pemikir ini adalah tipe yang terlalu suka mikir. Mereka sering dianggap nggak bisa bergaul. Mereka bisa aja bergaul. Tapi mereka hanya keasikan mikir sampe “tenggelam” dalam pikirannya sendiri.  Einstein dan Bill Gates adalah contoh tipe introvert pemikir ini.
3. Introvert Cemas
Tipe introvert ini tertutup. Introvert cemas lebih memilih sendirian, karena dia suka grogi dan gelisah kalau bersama orang lain. Mereka nggak pede sama kemampuan sosial mereka. Mereka menarik diri dari masyarakat, karena orang lain bikin dia gugup. Lidahnya terasa kaku kalau disuruh ngomong sama orang baru.

4. Introvert Tertahan
Disebut tertahan karena mereka nggak bisa bertindak secara spontan. Mereka tipe yang berpikir dulu baru bicara. Dalam dunia yang penuh spontanitas ini, mereka sering dianggap lamban, padahal mereka cuma butuh pemikiran dulu sebelum “beraksi”.

Cara lebih bisa menghargai diri sendiri untuk kepribadian introvert:
-Cintai diri kamu sendiri. Kamu nggak bisa bergerak maju kalo kamu belum mencintai diri sendiri. Niatkan untuk menerima dirimu sendiri, kelebihan dan kekuranganmu. -Tanya orang terdekat tentang kelebihan dan kekuranganmu. Kalo kamu sulit menilai diri sendiri, kenapa nggak coba tanya pendapat orang lain? Coba tanya orang lain tentang kelebihanmu. Mungkin dari teman yang kamu percaya, mungkin dari orang tua kamu.
-Tingkatkan kelebihan kamu. Fokuslah pada kelebihan kamu. Mungkin kamu punya suatu bakat. Mungkin kamu punya sebuah hobi. Itu hebat, kan? Bersyukurlah karena kamu memilikinya, dan tingkatkan terus.
-Maafkan masa lalumu. Semua orang punya kesalahan. Kesalahan di masa lalu nggak akan bisa mengganggumu lagi, kecuali kalo masih kamu inget-inget.
Tapi kesalahan bisa membuatmu berkembang, kalo kamu belajar darinya.
-Miliki perasaan positif. Ketika kamu memiliki perasaan positif, perasaan itu akan memancar dari dirimu. Perasaan positif akan menarik orang-orang baik, dan menarik keadaan-keadaan baik. Menerima diri sendiri adalah tantangan yang besar. Tapi yakin deh, ketika kamu bisa menerima diri sendiri, kehidupanmu akan berubah 180 derajat.


  • Pengertian Ekstrovert.


Jika kepribadian introvert lebih senang menyendiri. Maka seseorang dengan kepribadian extrovert lebih menyukai lingkungan yang interaktif. Mereka cukup antusias dalam hal baru dan senang bergaul. Pengertian extrovert adalah kebalikan dari introvert. Mereka yang memiliki kepribadian extrovert lebih didominasi dengan sifat, kondisi atau kebiasaan yang menyenangkan. Mereka menemukan kebahagian dari luar diri mereka sendiri.
Bagi mereka, aktivitas sosial, berinteraksi dengan orang lain, bertukar informasi dengan banyak orang dan senang bergaul adalah hal yang menyenangkan. Sebaliknya jika mereka berada dalam keadaan sendiri bagi mereka adalah sesuatu yang membosankan.
Jika kamu memiliki teman yang selalu bersemangat ketika kamu ajak main. Atau suka mengajak kumpul bareng seperti ngopi dan selalu mendominasi perbincangan. Pasti ia cenderung dengan kepribadian extrovert. Mereka yang seperti itu adalah pencair di setiap suasana.
Ciri Umum Orang Ekstrovert:
-Sangat mudah untuk bergaul
-Cenderung spontan dalam bicara atau betindak
-Suka mencairkan suasana
-Suka tampil lebih percaya diri
-Senang bekerja kelompok dan tidak suka sendirian.
-Lebih suka menjadi pembicara daripada pendengar.

Profesi yang Cocok untuk Ekstrovert
Seperti sudah diduga juga, pekerjaan apa yang cocok dengan si ekstrovert. Bagi seorang extrovert, dalam bekerja mereka senang secara team / kelompok. Menurut meraka suasana yang selalu ramai adalah hal yang menyenangkan. Beberapa daftar pekerjaan yang dapat diambil seperti berikut.

1.      Lawyer (Pengacara).

Bertemu dengan beragam client  membuat seorang lawyer diharuskan memiliki kemampuan komunikasi yang baik. Di mana hal tersebut dapat dilakukan oleh seorang ekstrovert dengan baik.

2.      Wartawan.

Para ekstrovert yang senang bertemu dengan orang baru serta selalu excited dengan hal-hal asing. Sudah pasti pas bekerja sebagai pemburu berita sangat digemari oleh mereka yang ekstrovert.

3.      Sales Person.

Jago bicara dan pandai melalukan persuasi untuk mempengaruhi orang lain adalah ciri khas seorang ektrovert. Karena itu tak heran mereka akan sukses berkarir dalam bidang ini.

4.      MC (Master of Ceremony).

Nah ini dia yang juga nggak kalah cocoknya. Seorang ekstrovert memang suka sekali berbicara, sangat cocok bekerja sebagai seorang MC di sebuah acara.

5.      Tour Guide.

Apa yang lebih menyenangkan ekstrovert dari bertemu dengan orang baru dan pergi menjelajah tempat asing? Ya karena itu pilihlah pekerjaan sebagai tour guide untuk mendapatkan keduanya. Jalan-jalan dan dibayar. Siapa yang tidak mau. Hehehe.

6.      Public Relation (Humas).

Bila kamu adalah seorang ekstrovert yang ingin bekerja di sebuah perusahaan. Maka bidang yang paling pas untuk dipilih adalah bagian humas (public relation). Memilih bidang ini akan membuatmu bisa memuaskan hasrat berinteraksi dengan banyak orang.

7.      Event Organizer.

Pada pekerjaan ini memang dituntut untuk berhadapan langsung dengan orang banyak. Tak jarang banyak orang yang memiliki kepribadian extrovert lebih memilih pekerjaan ini. Event Organizer atau Party Planner bisa cocok karena dalam aktivitasnya.
Seorang ekstrovert akan membentuk sebuah acara yang mengesankan dengan melibatkan tidak sedikit orang di dalamnya. Maka dari itu pekerjaan ini sangat cocok untuk dipakai seorang extrovert.

8.      Customer Service.

Profesi ini dituntut untuk berhadapan langsung dengan orang banyak. Setiap hari akan senantiasa menanggapi setiap kritik dan saran dari orang lain.
Orang yang memiliki kepribadian extrovert cocok dalam profesi ini. Mereka tidak hanya duduk manis dan tinggal diam saja. Namun kadang kala dalam pekerjaannya juga dipengaruhi dengan mood saat itu juga.

9.      Trainer/Pelatih.

Seorang extrovert lebih senang dan antusias ketika sedang mengajarkan ilmu baru pada orang lain. Maka dari itu jenis pekerjaan ini juga bisa dipilih menjadi profesi utama.
Trainer dalam kesehariannya akan bertemu dengan orang baru yang memiliki jumlah sangat banyak. Wajar jika semakin bertemu dengan orang baru akan semakin senang dalam pekerjaannya.

10.  Pemusik atau Pemain Film.

Menjadi pusat perhatian juga adalah ciri khas sifat yang ada pada diri ekstrovert. Mereka senang diperhatikan dan dilihat oleh banyak orang. Karena itu menjadi seorang pemusik atau pemain film dapat juga menjadi pilihan yang baik.

11.  News Anchor (Pembaca Berita).


Membacakan berita di depan kamera jelas tidak hanya membutuhkan kemampuan membaca saja. Mereka juga harus memiliki tingkat kepercayaan diri tinggi agar bisa menyelesaikan pekerjaan dengan baik. Cocok sekali dengan orang ekstrovert.
So, kalian termasuk tipe kepribadian yang mana nih?




Sekian, semoga tulisan ini bermanfaat^^
Wa'alaikumsalam wr.wb.

System Development Life Cycle

Assalamu’alaikum wr, wb.
Halo para pembaca setia!! hihi.
Kali ini, saya akan meng-post sebuah materi yang berkaitan dengan tugas softskill salah satu matkul di kampus Universitas Gunadarma.
Pembahasan mengenai semua hal yang berkaitan dengan SDLC. Pada bingung kan? 
Yuk, mari disimak^^



System Development Life Cycle

Mungkin diantara kalian masih ada yang bingung seperti apa itu SDLC, lalu apa saja tahapan-tahapan/fase-fase dalam System Development Life Cycle(SDLC). Nah kali ini kita akan membahas mengenai SDLC serta beberapa tahapan yang ada dalam SDLC.
  • Sejarah SDLC.


SDLC merupakan salah satu istilah yang sudah tidak asing lagi bagi para programmer dan juga teknisi IT yang biasa melakukan pengembangan terhadap sebuah sistem. Ya, SDLC sendiri merupakan kependekan dari System Development Life Cycle. Atau dalam bahasa Indonesia bisa kita artikan sebagai sebuah siklus dari pengembangan sistem. Pada dasarnya, SDLC ini berisi beberapa tahapan yang menggambarkan mengenai siklus dari sebuah sistem yang dikembangkan untuk tujuan tertentu.
Pengembangan sistem siklus hidup, menurut Elliott & Strachan & Radford (2004), “berasal pada tahun 1960, untuk mengembangkan skala besar fungsional sistem bisnis di zaman skala besar konglomerat bisnis . Sistem informasi kegiatan berkisar berat pengolahan data dan angka-angka rutinitas “.
Beberapa kerangka kerja pengembangan sistem telah sebagian didasarkan pada SDLC, seperti analisis sistem terstruktur dan metode desain (SSADM) diproduksi untuk pemerintah Inggris Kantor Pemerintah Commerce pada 1980-an. Sejak saat itu, menurut Elliott (2004), “pendekatan siklus kehidupan tradisional untuk pengembangan sistem telah semakin digantikan dengan alternatif pendekatan dan kerangka kerja, yang berusaha mengatasi beberapa kekurangan yang melekat pada SDLC tradisional”.
Setiap SDLC harus menghasilkan sistem berkualitas tinggi yang memenuhi atau melebihi harapan pelanggan, mencapai selesai dalam waktu dan perkiraan biaya, bekerja secara efektif dan efisien di saat ini dan direncanakan Teknologi Informasi infrastruktur , dan murah untuk mempertahankan dan biaya-efektif untuk meningkatkan.
Jadi, dapat kita simpulkan bahwa SDLC (System Development Life Cycle) adalah tahapan-tahapan pekerjaan yang dilakukan oleh analis sistem dan programmer dalam membangun sistem informasi.


  • Langkah yang digunakan.


Dalam kegiatan praktisnya, ada beberapa langkah – langkah penting yang dapat membantu proses berlangsungnya pengembangan sistem ini. Berikut ini adalah beberapa langkah- langkah penting yang bisa diterapkan oleh para programmer atau analisis sistem dalam menerapkan pengembangan sistem :
1. Melakukan survei dan menilai kelayakan proyek pengembangan sistem informasi
2. Mempelajari dan menganalisis sistem informasi yang sedang berjalan
3. Menentukan permintaan pemakai sistem informasi
4. Memilih solusi atau pemecahan masalah yang paling baik
5. Menentukan perangkat keras (hardware) dan perangkat lunak (software)
6. Merancang sistem informasi baru
7. Membangun sistem informasi baru
8. Mengkomunikasikan dan mengimplementasikan sistem informasi baru
9. Memelihara dan melakukan perbaikan/peningkatan sistem informasi baru bila diperlukan.

  • Fase-fase Sistem Development Life Cycle (SDLC).

Selanjutnya kita masuk ke bagian yang berisi beberapa tahapan yang menggambarkan mengenai siklus dari sebuah sistem yang dikembangkan untuk tujuan tertentu. Ada beberapa tahap yang harus dilewati dalam proses pengembangan sistem, yaitu:
1. Analisis Sistem
Tahapan dari SDLC yang pertama adalah melakukan analisis terhadap sistem. Analisa sistem adalah tahap di mana dilakukan beberapa aktivitas berikut:
• Melakukan studi literatur untuk menemukan suatu kasus yang bisa ditangani oleh sistem.
• Brainstorming dalam tim pengembang mengenai kasus mana yang paling tepat dimodelkan dengan sistem.
• Mengklasifikasikan masalah, peluang, dan solusi yang mungkin diterapkan untuk kasus tersebut.
• Analisa kebutuhan pada sistem dan membuat batasan sistem.
• Mendefinisikan kebutuhan sistem.
2. Spesifikasi Kebutuhan Sistem
Tahapan kedua pada siklus SDLC adalah tahapan spesifikasi dari kebutuhan sistem. Pada tahap ini, seluruh hasil analisis yang dilakukan pada tahap pertama akan dikaji lebih mendalam untuk mendapatkan spesifikasi yang dibutuhkan dalam pengembangan sebuah sistem. Hal ini nantinya akan sangat bermanfaat terutama apabila kita ingin membangun sebuah sistem yang sangat besar. Dengan adanya spesifikasi kebutuhan sistem, maka setiap teknisi dan juga pengembang akan mampu membuat sebuah sistem yang sesuai dengan kebutuhan yang ada, serta mampu untuk menjalankan sistem tersebut sesuai dengan peruntukkannya, dan tentu saja dapat berjalan pada spesifikasi spesifikasi tertentu
3. Perancangan Sistem
Tahapan berikutnya dari siklus SDLC pada sebuah sistem adalah perancangan terhadap sistem. Ini merupakan tahapan kelanjutan dari spesifikasi kebutuhan sistem. Tahap ini merupakan tahap dimana seluruh hasil analisa dan juga hasil pembahasan mengenai spesifikasi sistem diterapkan menjadi sebuah rancangan atau cetak biru dari sebuah sistem. Lebih menekankan pada aspek studi kelayakan pengembangan sistem (feasibility study).
Aktivitas-aktivitas yang ada meliputi :
-Pembentukan dan konsolidasi tim pengembang.
-Mendefinisikan tujuan dan ruang lingkup pengembangan.
-Mengidentifikasi apakah masalah-masalah yang ada bisa diselesaikan melalui pengembangan sistem.
-Menentukan dan evaluasi strategi yang akan digunakan dalam pengembangan sistem.
-Penentuan prioritas teknologi dan pemilihan aplikasi.
4. Pengembangan Sistem
Tahap berikutnya dari tahapan SDLC ini adalah tahapan pengembangan sistem. Tahapan pengembangan sistem ini merupakan tahapan dimana rancangan atau cetak biru sistem ini mulai dikerjakan dan dibuat atau diimplementasikan menjadi sebuah sistem yang utuh, dan dapat digunakan. Apabila dianalogikan dengan pembangunan gedung, maka tahap ini merupakan tahap dimana gedung atau rumah mulai dibangun, mulai dari pembuatan pondasi, hingga penempatan besi baja ataupun alat konstruksi lainnya. Tahap ini merupakan tahapan yang cukup lama, karena dalam prakteknya tahap pengembangan sistem ini bisa saja menemui kendala – kendala baru yang menyebabkan proyek menjadi terhambat, sehingga dibutuhkan analisis tambahan, ataupun perancangan tambahan. Bahkan, bukan tidak mungkin pada tahap ini terjadi perubahan perancangan sistem oleh karena satu dan lain hal.
5. Pengujian Sistem
Setelah sistem selesai dikembangkan dan juga dibuat, maka sistem tersebut tidak akan langsung digunakan secara umum ataupun secara komersil. Tentu saja harus ada proses pengujian terhadap sistem yang sudah dikembangkan tersebut. Tahap pengujian sistem ini merupakan waktu yang tepat untuk mencoba apakah sistem yang sudah berhasil dikembangkan memang dapat bekerja degnan optimal dan juga sempurna. Apabila memang dapat bekerja dengan baik dan sempurna, maka sistem siap untuk digunakan.
Dalam tahap ini, ada banyak hal yang harus diperhitungkan, mulai dari kemudahan penggunaan sistem, hingga pencapaian tujuan dari sistem yang sudah disusun sejak perancangan sistem. Apabila terjadi kesalahan, atau sistem tidak dapat berjalan dengan baik dan sebagaimana mestinya, maka tahap 1 hingga tahap 4 harus diperbaharui, diulangi, atau bahkan bisa saja mengalami perombakan total.
6. Implementasi dan Pemeliharaan Sistem
Tahap ini bisa dibilang sebagai tahapan final atau tahapan akhir dari satu buah siklus SDLC. Tahapan ini merupakan tahapan dimana sebuah sistem sudah selesai dibuat, sudah diujicoba, dan dapat bekerja dengan baik dan juga optimal. Ketika tahapan sebelumnya sudah berhasil dilewati, maka ini lah saatnya sistem tersebut mulai diimplementasikan dan digunakan secara real oleh user yang membutuhkan.

Dalam implementasi, dilakukan aktivitas-aktivitas sebagai berikut:
-Pembuatan database sesuai skema rancangan.
-Pembuatan aplikasi berdasarkan desain sistem.
-Pengujian dan perbaikan aplikasi (debugging).

Dalam prakteknya, tahap terakhir ini tidak hanya berhenti pada proses implementasi dan juga penginstallan saja, namun juga melakukan proses pemeliharaan terhadap sistem yang ada, sehingga dapat menjamin bahwa sistem tersebut akan tetap berfungsi secara normal dan juga optimal setiap saat. Dilakukan oleh admin yang ditunjuk untuk menjaga sistem tetap mampu beroperasi secara benar melalui kemampuan sistem dalam mengadaptasikan diri sesuai dengan kebutuhan.
  • Kelebihan dan Kekurangan SDLC.

Kelebihan: Menyediakan tahapan yang dapat digunakan sebagai pedoman serta mengembangkan system akan memberikan hasil sistem yang lebih baik karena sistem di analisis dan dirancang secara keseluruhan sebelum diimplementasikan.

Kekurangan :
-Hasil dari SDLC tergantung pada hasil analisis, sehingga jika terdapat kesalahan ditahap analisis akan terbawa terus ke hasil.
-Sistem yang kurang memuaskan dibutuhkan biaya yang lebih besar jika dibandingkan metode yang lainnya.
-Dibutuhkan waktu yang lama untuk mengembangkannya karena sebuah sistem harus dikembangkan sampai selesai terlebih dahulu.

  • Manfaat dari siklus hidup SDLC:

-Meningkatkan Proses.
-Mengurangi Kesalahan saat pengkodean.
-Fitur-fitur yang tida digunakan dinonaktifkan secara default.
-Melindungi, membentengi, mendeteksi, menyimpan, dan mengatur.
-Meminimumkan penggunaan Hak.

  • Cara Mengimplementasikan.

Dalam pengembangan system menggunakan SDLC ada beberapa cara untuk mengimplementasinya dengan metodologi atau teknik.

Macam-macam teknik:
- prototyping
- waterfall
- Spiral
- v-model
- formal method
- extreme programming

1. Prototyping.
Prototyping adalah salah satu pendekatan dalam rekayasa perangkat lunak yang secara langsung mendemonstrasikan bagaimana sebuah perangkat lunak atau komponen-komponen perangkat lunak akan bekerja dalam lingkungannya sebelum tahapan konstruksi aktual dilakukan (Howard, 1997). 


Beberapa model prototype adalah sebagai berikut :
- Reusable prototype : Prototype yang akan ditransformasikan menjadi produk final.
-Throwaway prototype : Prototype yang akan dibuang begitu selesai menjalankan maksudnya.
- Input/output prototype : Prototype yang terbatas pada antar muka pengguna (user interface).
-Processing prototype : Prototype yang meliputi perawatan file dasar dan proses-proses transaksi
- System prototype : Prototype yang berupa model lengkap dari perangkat lunak.

Proses pada model prototyping adalah sebagai berikut :
- Pengumpulan kebutuhan
- Perancangan
- Evaluasi prototype
Keuntungan menggunakan prototype model, yaitu :
- Prototyping adalah model aktif, tidak pasif, sehingga end user dapat melihat, merasakan, dan  mengalaminya.
- Kesalahan yang terjadi dalam prototyping dapat dideteksi lebih dini.
     
 Kekurangan menggunakan prototype model, yaitu :
- Prototyping tidak menolak kebutuhan dari fase analisis sistem. Prototype hanya dapat memecahkan masalah yang salah dan memberi kesempatan sebagai sistem pengembangan konvensional.
            - Prototyping dapat mengurangi kreatifitas perancangan.

2. Waterfall.

 Waterfall, merupakan SDLC tertua karena sifatnya yang natural. Urutan SDLC waterfall ini bersifat serial dari proses perencanaan, analisa, desain, dan implementasi pada sistem. Model ini adalah model yang muncul pertama kali yaitu sekitar tahun 1970 sehingga sering dianggap kuno, tetapi merupakan model yang paling banyak dipakai didalam Software Engineering (SE). Model ini melakukan pendekatan secara sistematis dan urut mulai dari level kebutuhan sistem lalu menuju ke tahap analisis, desain, coding, testing / verification, dan maintenance. Disebut dengan waterfall karena tahap demi tahap yang dilalui harus menunggu selesainya tahap sebelumnya dan berjalan berurutan.



Kelebihan :
–   Merupakan model pengembangan paling handal dan paling lama digunakan.
–   Cocok untuk system software berskala besar.
–   Cocok untuk system software yang bersifat generic.
–   Pengerjaan project system akan terjadwal dengan baik dan mudah dikontrol.
Kekurangan :               
–   Persyaratan system harus digambarkan dengan jelas.
–   Rincian proses harus benar-benar jelas dan tidak boleh berubah-ubah.
–  Sulit untuk mengadaptasi jika terjadi perubahan spesifikasi pada suatu tahapan pengembangan

3. Spiral.

Aktifitasnya:
1. Komunikasi dengan pemakai
2. Perencanaan
3. Analisis resiko
4. Rekayasa
5. Konstruksi dan pelepasan
6. Evaluasi

Kelemahannnya
1. Sulit untuk meyakinkan pemakai
2. Memerlukan tanaga ahli
3. Belum terbukti apakah metode ini cukup efisien



Proses bentuk spiral:
1. Tiap loop mewakili 1 proses
2. Loop paling dalam focus pada kelayakan dari sistem
3. Loop selanjutnya definisi kebutuhan berkaitan dengan desain sistem , dst.
Spiral model menentukan tujuan
Penanganan and penanggulangan resiko
- Pembangunan dan pengujian
Planning
Risk analisis
Engineering
Construction and release
Customer evaluation

Win-win Spiral
- Perluasan spiral model
- Fase tertentu dapat diulang oleh pembuat project
- tanpa harus mengulang dari awal

Kesimpulan:
1. Pada model spiral, resiko sangat di pertimbangkan
2. Resiko adalah yang mungkin menyebabkan kesalahan
3. Pendekatan yang realistis untuk PL berskala besar.

4. V-Model.

Bisa dikatakan model ini merupakan perluasan dari model waterfall. Disebut sebagai perluasan karena tahap-tahapnya mirip dengan yang terdapat dalam model waterfall. Jika dalam model waterfall proses dijalankan secara linear, maka dalam model V proses dilakukan bercabang.



 Kelebihan V model:
 V model sangat fleksibel. V model ini bisa digunakan untuk project tailoring serta penambahan pengurangan method dan tool secara dinamik.
  V model dikembangkan dan di maintain oleh publik. User dari V model berpartisipasi dalam change board yang memproses semua change request terhadap V model.
Kekuranagn V model:
 V model hanya bisa digunakan sekali dalam suatu proyek hal tersebut disebabkan kerena V model merupakan model yang project oriented.
V model bersifat terlalu fleksibel sehingga mengakibatkan beberapa aktivitas-aktivitas yang digambarkan dalam V model menjadi terlalu abstrak. Hal tersebut mengakibatkan tidak bisa diketahui dengan jelas apa yang termasuk dalam activity tersebut dan apa yang tidak.

5. Formal Method.

Teknik formal method adalah teknik yang mengandalkan perhitungan matematika dalam setiap prosesnya. Hanya digunakan pada system yang sangat memperhatikan keamanan atau keselamatan dari pengguna. Contoh penggunaan ini adalah Aerospace Engineering.


Keuntungan menggunakan teknik formal method adalah meminimalkan resiko dengan adanya perhitungan komputansi.
Sedangkan kerugiannya adalah:
a. Biaya Tinggi
b. Kompleks
c. Tidak Umum untuk Proyek Software pad umumnya.

6. Extreme programming

Merupakan bagian dari metode agile software development. Extreme Programming (XP) adalah metodologi pengembangan perangkat lunak yang ditujukan untuk meningkatkan kualitas perangkat lunak dan tanggap terhadap perubahan kebutuhan pelanggan. Sebagai jenis pengembangan perangkat lunak tangkas, advokasi yang sering "rilis" dalam siklus pengembangan yang singkat (timeboxing), yang dimaksudkan untuk meningkatkan produktivitas dan memperkenalkan pos pemeriksaan di mana persyaratan pelanggan baru dapat diadopsi.


Unsur-unsur lain dari Extreme Programming meliputi: pemrograman berpasangan atau melakukan review kode yang luas, unit testing kode semua, menghindari pemrograman fitur sampai mereka benar-benar diperlukan, struktur manajemen datar, kesederhanaan dan kejelasan dalam kode, mengharapkan perubahan dalam kebutuhan pelanggan sebagai waktu berlalu dan masalah lebih baik dipahami, dan komunikasi yang sering dengan pelanggan dan di antara programer.
Keuntungan:
-Menjalin Komunikasi yang Baik dengan Klien.
-Meningkatkan Komunikasi dan Sifat Saling Menghargai antar Developer.
Kelemahan:
-Developer harus selalu siap dengan perubahan karena perubahan selalu diterima.




R E F E R E N S I

Broto, Ismo. SDLC (Systems Development Life Cycle). Di ambil dari : http://www.academia.edu/8309937/SDLC_Systems_Development_Life_Cycle_

Dinand. 6 Tahapan SDLC yang Pelu di Ketahui. Diambil dari : https://dosenit.com/software/tahapan-sdlc. (13 Oktober 2016).

Fernandaguns. SDLC – Sistem Informasi Manajemen. Diambil dari :  http://fernandaguns.ilearning.me/2016/03/08/sdlc-sistem-informasi-manajemen/ (8 Maret 2016).




Sekian, semoga dapat mudah dimengerti.
Kritik dan saran teman-teman sekalian sangat membantu^^
Wa’alaikumsalam, wr,wb.