Assalamu’alaikum wr, wb.
Seperti biasa saya akan update tugas yang berkaitan dengan tugas softskill salah satu matkul di kampus tercinta, Universitas Gunadarma.
Untuk pembahasan tugas satu ini yaitu mengenai konsep dan contoh dari Cloud Computing.
Semoga bermanfaat^^
CLOUD COMPUTING
DEFINISI.
Seperti yang kita ketahui, akhir-akhir ini di dunia Teknologi Informasi(IT) sering membahas mengenai Cloud Computing. Apa yang kalian ketahui seputar Cloud Computing?
Berdasarkan definisi dari Wikipedia, Cloud Computing sebagai komputasi berbasis internet, ketika banyak server digunakan bersama untuk menyediakan sumber daya, perangkat lunak dan data pada komputer atau perangkat lain pada saat dibutuhkan.
Disini ada definisi menurut Peter Mell dan Timothy
Grance (2012:2) definisi Cloud Computing adalah sebuah model yang memungkinkan
untuk ubiquitous (diamanapun dan kapanpun), nyaman, On-demand akses jaringan ke
sumber daya komputasi (contoh: jaringan, server, storage, aplikasi, dan
layanan) yang dapat dengan cepat dirilis atau ditambahkan.
Cloud Computing
sebagai suatu layanan teknologi informasi yang dapat dimanfaatkan oleh pengguna
dengan berbasis jaringan/internet. Dimana suatu sumber daya, perangkat lunak,
informasi dan aplikasi disediakan untuk digunakan oleh komputer lain yang
membutuhkan. Cloud computing mempunyai dua kata “Cloud” dan “Computing”. Cloud
yang berarti internet itu sendiri dan Computing adalah proses komputasi
Karakteristik/Syarat Cloud Computing.
Lima kriteria yang harus dipenuhi
oleh sebuah sistem untuk bisa di masukkan dalam keluarga Cloud Computing, yaitu
:
- On Demand Self Service, Seorang pelanggan dimungkinkan untuk secara langsung “memesan” sumber daya yang dibutuhkan, seperti processor time dan kapasitas penyimpanan melalui control panel elektronis yang disediakan. Jadi tidak perlu berinteraksi dengan personil customer service jika perlu menambah atau mengurangi sumberdaya komputasi yang diperlukan.
- Broadband Network Access, Layanan yang tersedia terhubung melalui jaringan pita lebar, terutama untuk dapat diakses secara memadai melalui jaringan internet, baik menggunakan thin client, thick client ataupun media lain seperti smartphone.
- Resource pooling Penyedia layanan cloud, memberikan layanan melalui sumberdaya yang dikelompokkan di satu atau berbagai lokasi data center yang terdiri dari sejumlah server dengan mekanisme multi-tenant. Sumberdaya komputasi ini meliputi media penyimpanan, memory, processor, pita jaringan dan mesin virtual.
- Elastis (Rapid elasticity), Kapasitas komputasi yang disediakan dapat secara elastis dan cepat disediakan, baik itu dalam bentuk penambahan ataupun pengurangan kapasitas yang diperlukan. Untuk pelanggan sendiri, dengan kemampuan ini seolah-olah kapasitas yang tersedia tak terbatas besarnya, dan dapat “dibeli” kapan saja dengan jumlah berapa saja.
- Measured Service, Sumberdaya cloud yang tersedia harus dapat diatur dan dioptimasi penggunaannya, dengan suatu sistem pengukuran yang dapat mengukur penggunaan dari setiap sumberdaya komputasi yang digunakan (penyimpanan, memory, processor, lebar pita, aktivitas user, dan lainnya). Dengan demikian, jumlah sumberdaya yang digunakan dapat secara transparan diukur yang akan menjadi dasar bagi user untuk membayar biaya penggunaan layanan.
Model Cloud Computing.
Berdasarkan jenis layanan, cloud
computing dibagi menjadi 3 model layanan yaitu:
3. Infrastruktur As A Service (IaaS), Menyediakan sumber daya pemroses, storage, kapasitas jaringan, dan sumber daya komputasi lainnya. Contoh penyedia layanan Amazon EC2 dan TelkomCloud.
Konsep atau Cara Kerja Cloud Computing.
Seorang
pengguna cloud membutuhkan perangkat klien seperti laptop atau komputer desktop,
komputer pad, ponsel pintar, atau sumber daya komputasi lainnya dengan web
browser (atau rute akses lain yang disetujui) untuk mengakses sistem cloud melalui
World Wide Web. Biasanya pengguna akan login ke cloud pada penyedia layanan
atau perusahaan swasta. Cloud computing bekerja secara clientserver,
menggunakan protokol web browser. cloud menyediakan server berbasis aplikasi
dan semua layanan data kepada pengguna, dengan output ditampilkan pada
perangkat klien. Jika pengguna ingin membuat dokumen menggunakan pengolah kata,
misalnya, cloud menyediakan aplikasi yang cocok yang berjalan pada server yang
menampilkan pekerjaan yang dilakukan oleh pengguna pada layar web browser
klien.
Memori yang
dialokasikan untuk web browser sistem klien digunakan untuk membuat data
aplikasi muncul di layar sistem klien, tetapi semua perhitungan dan perubahan
dicatat oleh server, dan hasil akhir termasuk file yang dibuat atau diubah
secara permanen disimpan pada server cloud. Kinerja dari aplikasi cloud
tergantung pada kecepatan akses jaringan, dan kehandalan serta kecepatan
pemrosesan perangkat klien.
Sejak layanan
cloud berbasis web, bekerja pada berbagai platform, termasuk Linux, Macintosh,
dan komputer Windows. Ponsel Smart dan perangkat tablet dengan Internet dan
mengakses World Wide Web juga menyediakan layanan cloud untuk telecommuting dan
pengguna ponsel. Sebuah penyedia layanan mungkin mempuyai kekuatan pemrosesan
dari beberapa komputer remote dalam cloud untuk mencapai tugas-tugas rutin
seperti back up sejumlah besar data ,pengolah kata , atau pekerjaan komputasi
secara intensif. Tugas-tugas ini biasanya mungkin sulit, memakan waktu, atau
mahal untuk pengguna individu atau perusahaan kecil untuk menyelesaikan,
terutama dengan sumber daya komputasi yang terbatas dan dana.
Dengan
komputasi cloud, klien hanya memerlukan komputer sederhana, seperti netbook ,
dirancang dengan komputasi cloud dalam pikiran, atau bahkan smartphone, dengan
koneksi ke Internet, atau jaringan perusahaan, dalam rangka untuk membuat
permintaan data dari cloud, maka istilah " perangkat lunak sebagai layanan
"(SaaS). Perhitungan dan penyimpanan dibagi antara computer remote untuk
menangani volume besar dari kedua, sehingga klien tidak perlu membeli perangkat
keras mahal atau perangkat lunak untuk menangani tugas. Hasil dari tugas
pengolahan dikembalikan ke klien melalui jaringan, tergantung pada kecepatan
koneksi internet.
- Konsep Cloud Computing.
- Perangkat lunak
pendukung merupakan perangkat lunak yang digunakan untuk membuat dan merancang
aplikasi yaitu :
1. Ubuntu Enterprise cloud (Qemu, KVM, dll)
2. Vmware vSphere (Qemu, dll)
3. Proxmox VE (KVM, dll)
4. OpenStack
5. OpenNebula
6. Eucalyptus
dan banyak lagi
- Dalam segala hal yang berhubungan dengan teknologi baru, selain menawarkan keunggulan-keunggulan dan segala kemudahannya, tentunya ada resiko yang harus siap ditanggung. Begitu pula dengan cloud computing. Di samping segala keunggulan dan kemudahannya, teknologi cloud computing tetap memiliki resiko. Beberapa resiko yang mungkin terjadi antara lain:
- Service Level Cloud provider mungkin tidak akan konsisten dengan performance dari application atau transaksi. Hal ini mengharuskan anda untuk memahami service level yang anda dapatkan mengenai transaction response time, data protection dan kecepatan data recovery.
- Privacy Karena orang lain / perusahaan lain juga melakukan hosting kemungkinan data anda akan keluar atau di baca oleh pemerintah U.S. dapat terjadi tanpa sepengetahuan anda atau approve dari anda.
- Compliance Anda juga harus memperhatikan regulasi dari bisnis yang anda miliki, dalam hal ini secara teoritis cloud service provider diharapkan dapat menyamakan level compliance untuk penyimpanan data di dalam cloud, namun karena service ini masih sangat muda anda diharapkan untuk berhati hati dalam hal penyimpanan data.
Contoh serta Penerapan Cloud Computing.
Fujitsu terapkan Cloud Computing.
Komputasi awan (cloud computing)
saat ini memang sedang marak dilakukan oleh perusahaan - perusahaan IT, baik
lokal maupun internasional. Kini vendor asal Jepang, Fujitsu, yang
menerapkannya. Perusahaan ini mengumumkan strategi global mereka untuk
menerapkan cloud computing yang berlandaskan pada empat model pemakaian sumber
daya komputasi, yaitu infrastruktur, aplikasi, aktivitas dan konten.
Dalam strategi
yang dikembangkan dari pengalaman Fujitsu selama bertahun - tahun, pelanggan
bisa menerapkan sebagian atau seluruh model komputasi awan tanpa gangguan.
Fujitsu telah menawarkan platform ini untuk model infrastruktur yang diperkuat
dengan penerapan platform standar komputasi awan global secara luas. Fujitsu
Indonesia telah mengembangkan teknologi komputasi awan dengan melihat perubahan
dalam masyarakat dan bagaimana teknologi bisa membantu manusia melewati
perubahan tersebut.
Fujitsu sendiri melihat layanan cloud computing sebagi
evolusi, bukan revolusi. Untuk itu, model pemakaian sumber daya komputasi di
tingkat infrastruktur dan aplikasi adalah perpanjangan dari layanan
konvensional yang selama ini ditawarkan Fujitsu. Namun di tingkat aktivitas dan
konten, keduanya mencerminkan perubahan signifikan di industri TIK dalam hal
menciptakan nilai dengan mengembangkan berbagai model bisnis dan layanan baru
bagi para pembeli.
Penarapan Cloud Computing pada
Google Docs.
Google Docs adalah salah satu
produk Google yang dapat mengolah (menyimpan, membuat, meng-edit) program -
program aplikasi perkantoran (seperti microsoft office jika diwindows) secara
online, diantaranya program - programnya adalah pengolah kata (word processor),
pengolah lembar kerja (spreadsheet) dan presentasi (presentation).
Penggunakan fasilitas Google DOcs
yang harus online / terkoneksi lewat internet merupakan kelemahan dari program
ini, namun aplikasi ini banyak mempunyai kelebihan, misalnya jika kita
berpergian keluar kota atau bahkan keluar negeri untuk tujuan seminar atau apa
saja kita tidak akan bingung ketinggalan dokumen jika semua sudah disimpan di
Google DOcs selain itu kita tidak akan kawatir dokumen akan hilang atau rusak
seperti halnya jika kita menyimpan di harddisk yang sewaktu - waktu harddisk
dapat rusak dan dokumen hilang.
Penerapan Cloud Computing Pada Perguruan Tinggi.
Dari manfaat, konsep dan karakteristik yang dimiliki komputasi awan, komputasi ini dapat dimanfaatkan di institusi pendidikan tinggi, contohnya pada sebuah universitas. Berikut ini akan dideskripsikan beberapa model pemanfaatan yang dapat dilakukan, yaitu pada email server, webportal dan KRS-Online:
"Untuk mendukung kegiatan dan perkuliahan di sebuah universitas, beberapa website digunakan. Website tersebut antara lain: www.xxx.ac.id sebagai portal utama universitas, klasiber.xxx.ac.id sebagai portal e-learning, dan beberapa portal unit maupun fakultas/jurusan seperti penelitian.xxx.ac.id dan informatics.xxx.ac.id."
Pada
model yang ditunjukkan pada gambar, terlihat proses webhosting dari beberapa portal di lingkungan universitas
yang dapat dihubungkan dengan fasilitas Virtual Server pada penyedia layanan komputasi awan, dan Mail server dihubungkan pada Virtual Storage. Sedangkan untuk
proses KRS-online, diarahkan pada bandwidth yang disediakan penyedia layanan komputasi awan
dengan kapasitas tertentu saat diperlukan saja. Dalam perancangan ini
diasumsikan bahwa universitas menyewa atau menggunakan Cloud Service secara Private.
Penerapan
Cloud Computing pada Microsoft Windows Azure (MWA) Pada MWA user dimungkinkan
untuk mengembangkan aplikasi-aplikasi dengan basis NET. Dimana user
mengembangkan jaringan sesuai dengan kebutuhan, namun MWA menetapkan standar-
standar yang tidak bisa dilanggar. Dapat dikatakan atau disimpulkan bahwa MWA
merupakan framework – framework aplikasi lengkap yang diimplementasikan dalam
jaringan virtual yang memiliki basis yang sama dengan jaringan konvensional.
R E F E R E N S I
Anggeriana Herwin, Cloud
Computing, 2011
Berkah I Santoso, Cloud Computing dan Strategi TI Modern, 2012
http://fasilkom.mercubuana.ac.id/wp-content/uploads/2017/10/Pengantar-Cloud-Computing-TI.pdf
http://elib.unikom.ac.id/files/disk1/618/jbptunikompp-gdl-muhamadrif-30876-10-unikom_m-3.pdf
http://etd.repository.ugm.ac.id/index.php?mod=penelitian_detail&sub=PenelitianDetail&act=view&typ=html&buku_id=70480
0 komentar:
Posting Komentar