BAB I.
MANUSIA DAN KEBUDAYAAN.
Assalamu’alaikum
wr, wb.
Selamat datang kembali
di blog saya, Anggita.^^
Terima kasih
untuk kalian yang udah mau mampir kesini;) dan untuk kali ini, saya akan
menge-post suatu materi yang berkaitan dengan tugas softskill salah satu matkul
di kampus tersayang, Universitas Gunadarma.
Pembahasan bab 1 ini yaitu mengenai apa itu hubungan antara manusia dan kebudayaan.
I hope you like
it^^
Ø Latar Belakang.
Apa
yang ada dipikiran kalian mengenai hubungan antara manusia dan kebudayaan? Seperti yang kita ketahui, bahwa manusia dan
kebudayaan mempunyai hubungan yang erat antara satu sama lain. Manusia dalam
hidup kesehariannya tidak akan lepas dari kebudayaan, karena manusia adalah
pencipta dan pengguna kebudayaan itu sendiri. Manusia hidup karena adanya
kebudayaan, sementara itu kebudayaan akan terus hidup dan berkembang manakala
manusia mau melestarikan kebudayaan dan bukan merusaknya. Dengan demikian
manusia dan kebudayaan tidak dapat dipisahkan satu sama lain, karena dalam kehidupannya
tak mungkin tidak berurusan dengan hasil-hasil kebudayaan, setiap hari manusia
melihat dan menggunakan kebudayaan, bahkan kadangkala disadari atau tidak
manusia merusak kebudayaan.
Oleh karena itu di
pembahasan kali ini kita akan membahas lebih mendalam mengenai apa itu manusia
dan kebudayaan.
P E M B A H A S
A N
1. Manusia.
Manusia itu unik dan dapat dipandang dari segi manapun. Kalau dalam ilmu
eksakta, manusia dipandang sebagai kumpulan dari partikel-partikel atom yang
membentuk jaringan-jaringan sistem yang dimiliki oleh manusia(ilmu kimia),
manusia merupakan kumpulan dari energi(ilmu fisika), dan manusia ialah makhluk
biologis yang tergolong dalam golongan makhluk mamalia(ilmu biologi). Sedangkan
dalam ilmu sosial, manusia ialah makhluk yang ingin memperoleh keuntungan (ilmu
ekonomi), manusia juga merupakan makhluk sosial yang tidak dapat berdiri
sendiri(ilmu sosiologi), dan lainnya.
Ada dua pandangan yang
dapat kita jadikan acuan tentang apa saja unsur-unsur yang membangun manusia
itu sendiri.
1. Manusia itu terdiri dari empat unsur yang
saling terkait, yaitu jasad, hayat, ruh dan nafs.
2. Manusia sebagai satu kepribadian
mengandung tiga unsur, yaitu:
a) Id à merupakan struktur kepribadian yang tidak
nampak. Id ini tidak berhubungan dengan lingkungan luar diri melainkan sturktur
lain kepribadian yang pada gilirannya menjadi mediator antara id dengan dunia
luar. Id diatur oleh prinsip kesenangan, serta mencari kepuasan instingtual
libidinal yang harus dipenuhi.
b) Ego à disebut sebagai kepribadian eksekutif karena
dapat dimengerti oleh orang lain. Ego
ini diatur oleh prinsip realitas.
c) Superego à terbentuk dari lingkungan eksternal. Dapat
dikatakan bahwa superego merupakan kesatuan
standar-standar moral yang diterima oleh ego dari sejumlah agen yang
mempunyai otoritas di dalam lingkungan luar diri.
Pada dasar itulah mengapa kita sering melihat
misalkan orang yang senang terhadap penyimpangan nilai-nilai masyarakat dapat
diidentifikasi bahwa orang tersebut lebih dikendalikan oleh id daripada
superego-nya. Jadi, semua unsur tersebut dapat digunakan untuk analisa bagi
tingkah laku manusia.
2. Hakekat Manusia.
Hakikat manusia adalah makhluk yang
kuat, ada juga yang menyebut hakikat manusia adalah makhluk yang sempurna, serta
makhluk paling cerdas dari semua itu menunjukan bahwa hakikat manusia adalah
mahkluk yang positif. Manusia dengan segala sifat dan karakternya, diciptakan
dengan sebegitu sempurnanya
Dibanding
makhluk lainnya, manusia mempunyai kelebihan-kelebihan yang membedakannya
dengan makhluk lain. Salah satunya adalah kemampuan untuk bergerak dalam ruang yang bagaimanapun, baik didarat, dilaut, maupun diudara. Sedangkan
binatang bergerak diruang yang terbatas. Walaupun ada binatang yang bergerak
didarat dan dilaut, namun tetap saja mempunyai keterbatasan dan tidak bisa
melampaui manusia.
Beberapa
hakekat manusia, yaitu:
a. Makhluk ciptaan Tuhan yang terdiri
dari tubuh dan jiwa sebagai satu kesatuan utuh
b. Makhluk ciptaan Tuhan yan sempurna, jika dibandingkan dengan mahluk lainnya, yaitu :Perasaan Intelektual, Perasaan Diri, Perasaan Estetis, Perasaan Sosial, Perasaan Etis, juga Perasaan religius.
b. Makhluk ciptaan Tuhan yan sempurna, jika dibandingkan dengan mahluk lainnya, yaitu :Perasaan Intelektual, Perasaan Diri, Perasaan Estetis, Perasaan Sosial, Perasaan Etis, juga Perasaan religius.
c. Makhluk biokultural, yaitu makhluk
hayati yang budayawi.
d. Makhluk ciptaan Tuhan yang terikat
dengan lingkungan (ekologi), mempunyai
dan martabat karena kemampuan bekerja dan berkarya.
3. Kepribadian
Bangsa Timur.
Manusia merupakan
makhluk sosial yang tidak dapat berdiri sendiri atau individu, manusia
membutuhkan makhluk sesama untuk bias berinteraksi dan bertahan hidup. Hal
tersebut memang ada dan dianut oleh masyarakat terutama pada bangsa timur rasa
kuat yang kebersamaan bisa dibilang demikian segala sesuatu yang ada
dimasyarakat ditentukan adaya kebersamaan karena seperti yang kita tahu bahwa
Indonesia memiliki banyak sekali suku sehingga dengan sudah sangat pasti
kebudayaannya pun berbeda.
Kepribadian
bangsa timur pada umumnya merupakan kepribadian yang mempunyai
sifat teposeliro atau memiliki sifat toleransi yang tinggi. Menurut
saya kepribadian bangsa timur merupakan sosok yang patut di contoh. Itu bisa
dilihat dari cara berbicara, cara berpakaian, cara berpikir. Misalkan saat
mereka menyapa orangtua, mereka dengan sopan dan memperlakukan dengan baik dan
sopan santun.
Ada
salah satu tokoh, yaitu Francis L.K Hsu sarjana Amerika keturunan Cina yang
mengembangkan suatu konsepsi bahwa dalam jiwa manusia sebagai makhluk sosial
budaya itu mengandung delapan daerah yang seolah-olah seperti lingkaran
konsentris sekitar diri pribadi.
0. dunia luar. à hampir sana dengan nomer 1,
hanya bedanya terdiri dari pikiran juga gagasan tentang orang dan hal yang
terletak di luar masyarakat dan negara Indonesia.
1. lingkungan
hubungan jauh. à sikap dalam
jiwa manusia tu sendiri, tetapi jarang memiliki arti terhadap kehidupan sehari-hari.
2. lingkungan
hubungan berguna. à tak hanya
sekedar ditandai oleh rasa sayang, namun fungsi kegunaan dari orang-orang
tersebut.
3. lingkungan
hubungan karib. à konsepsi
tentang siapapun yang yang bisa diajak oleh si individu tersebut bergaul, juga
sebagai tempat berlindung dan mencurahkan isi hati.
4. kesadaran
yang dinyatakan. à jiwa manusia
yang mengandung pikiran, gagasan juga perasaan yang dinyatakan secara terbuka
kepada sesamanya.
5 kesadaran yang
tak dinyatakan. à terdiri dari
pikiran-pikiran dan gagasan yang disadari individu yang bersangkutan, tetapi
disimpannya dalam diri sendiri saja dan tidak dinyatakan kepada siapapun.
6. subsadar. à dalam lingkaran 6 dan 7 ini,
berada di daerah pedalaman dari alam jiwa individu yang terdiri dari bahan
pikiran dan gagasan yang telah terdesak ke dalam sehingga tak disadari oleh
individu itu sendiri.
7. taksadar.
4. Pengertian
Kebudayaan
-
Menurut Selo
Sumarjan dan Soelaeman Soemardi merumuskan kebudayaan sebagai
semua hasil karya, rasa dan cipta masyarakat
-
Menurut E.B. Taylor
(1871), Kebudayaan adalah kompleks yang mencakup pengetahuan, kepercayaan,
kesenian, moral, hukum, dan adat istiadat,
-
Menurut Sutan Takdir
Alisyahbana, Kebudayaan adalah manifestasi dari cara berpikir.
-
Menurut Koentjaraningrat,
Kebudayaan adalah keseluruhan gagasan dan karya manusia yang harus
dibiasakannya dengan belajar beserta keseluruhan dari hasil budi pekertinya,
-
Menurut A.L.
Krober dan C. Kluckhon, bahwa kebudayaan adalah manifestasi atau
penjelmaan kerja jiwa manusia dalam arti seluas- luasnya.
-
Menurut C.A. Van
Peursen mengatakan bahwa kebudayaan sebagai manifestasi kehidupan setiap
orang, dan kehidupan setiap kelompok orang-orang berlainan dengan hewan-hewan,
maka manusia tidak hidup begitu saja ditengah alam, melainkan selalu mengubah
alam
-
Krober dan Kluckhon,kebudayaan
terdiri atas berbagai pola, bertingkah laku mantap, pikiran, perasaan dan
reaksi yang diperoleh dan terutama diturunkan oleh simbol-simbol yang menyusun
pencapaiannya secara tersendiri dari kelompok-kelompok manusia, termasuk di
dalamnya perwujudan benda-benda materi, pusat esensi kebudayaan terdiri atas
tradisi dan cita-cita atau paham, dan terutama keterikatan terhadap nilai-nilai.
5. Unsur-Unsur Kebudayaan.
Menurut C.Kluckhohn, ada tujuh unsur dalam kebudayaan universal, yaitu
system religi dan upacara keagamaan, system organisasi kemasyarakatan, system
pengetahuan, system mata pencaharian hidup, system tekhnologi dan peralatan,
bahasa, serta kesenian. Untuk lebih jelas, masing-masing diberi uraian sebagai
berikut.
a. Sistem
religi dan upacara keagamaan, merupakan produk manusia sebagai homo religious.
Manusia yang memiliki kecerdasan pikiran dan perasaan luhur, tanggap bahwa di
atas kekuatan dirinya terdapat kekuatan lain yang Mahabesar yang dapat
“menghitam-putihkan” kehidupannya. Oleh karena itu, manusia takut sehingga
menyembah-Nya dan lahirlah kepercayaan yang sekarang menjadi agama. Untuk
membujuk kekuatan besar tersebut agar mau menuruti kamauan manusia, dilakukan
usaha yang diwujudkan dalam system religi dan upacara keagamaan.
b. Sistem
organisasi kemasyarakatan, merupakan produk dari manusia sebagai homo
socius. Manusia sadar bahwa tubuhnya lemah. Namun, dengan akalnya manusia
membentuk kekuatan dengan cara menyusun organisasi kemasyarakatan yang
merupakan tempat bekerja sama untuk mencapai tujuan bersama, yaitu meningkatkan
kesejahteraan hidupnya.
c. Sistem
pengetahuan, merupakan produk dari manusia sebagai homo sapiens. Pengetahuan
dapat diperoleh dari pemikiran sendiri, disamping itu dapat juga dari pemikiran
orang lain. Kemampuan manusia untuk mengingat apa yang telah diketahui,
kemudian menyampaikannya kepada orang lain melalui bahasa menyebabkan
pengetahuan ini menyebar luas.
d. Sistem
mata pencaharian hidup, yang merupakan produk dari manusia sebagai homo
economicus menjadikan tingkat kehidupan manusia secara umum terus meningkat.
e. Sistem
teknologi dan peralatan, merupakan produksi dari manusia sebagai homo faber.
Bersumber dari pemikirannya yang cerdas serta dibantu dengan tangannya yang
dapat memegang sesuatu dengan erat, manusia dapat menciptakan sekaligus
mempergunakan suatu alat. Dengan alat-alat ciptaannya itu, manusia dapat lebih
mampu mencukupi kebutuhannya daripada binatang.
f. Bahasa,
merupakan produk dari manusia sebagai homo longuens. Bahasa manusia pada
mulanya diwujudkan dalam bentuk tanda (kode), yang kemudian disempurnakan dalam
bentuk bahasa lisan, dan akhirnya menjadi bahasa tulisan.
g. Kesenian,
merupakan hasil dari manusia sebagai homo esteticus. Setelah manusia dapat
mencukupi kebutuhan fisiknya maka manusia perlu dan selalu mencari pemuas untuk
memenuhi kebutuhan psikisnya.
Menurut Melville J. Herkovits mengajukan
pendapatnya tentang unsur kebudayaan adalah terdiri dari 4 unsur yaitu : alat teknologi,
sistem ekonomi, keluarga dan kekuatan politik
Menurut Bronislaw Malinowski unsur kebudayaan
terdiri dari sistem norma, organisasi ekonomi, alat-alat atau lembaga ataupun
petugas pendidikan dan organisasi kekuatan.
Pendapat umum
mengatakan ada dua wujud kebudayaan. Pertama, kebudayaan bendaniah (material)
yang memiliki cirri dapat dilihat, diraba, dan dirasa. Sehingga lebih konkret
atau mudah dipahami. Kedua, kebudayaan rohaniah (spiritual) yang memiliki ciri
dapat dirasa saja. Oleh karena itu, kebudayaan rohaniah bersifat lebih abstrak
dan lebih sulit dipahami.
6. Wujud Kebudayaan.
Selain unsur kebudayaan, masalah lain
yang juga penting dalam kebudayaan adalah wujudnya. Mnenurut dimensi wujudnya,
kebudayaan dibagi menjadi tiga wujud, yaitu:
a.
Kompleks gagasan, konsep dan pikiran manusia.
Wujud ini
disebut sebagai sistem budaya, sifatnya abstrak, tidak bisa dilihat, dan
berpusat dalam alam pikiran warga masyarakat dimana kebudayaan bersangkutan
hidup.
b.
Kompleks aktivitas.
Wujud ini
disebut sistem sosial, dimana manusia saling berinteraksi, berhubungan serta
bergaul satu sama lain.
c. Wujud sebagai benda.
Aktivitas
manusia yang saling berinteraksi tidak lepas dari berbagai penggunaan peralatan
sebagai hasil karya manusia untuk mencapai tujuannya.
7. Orientasi Nilai Budaya.
Kluckhohn
dalam Pelly (1994) mengemukakan
bahwa nilai budaya merupakan sebuah
konsep beruanglingkup luas yang hidup dalam
alam pikiran sebagian besar warga suatu masyarakat, mengenai apa yang
paling berharga dalam hidup. Rangkaian konsep itu satu sama lain saling
berkaitan dan merupakan sebuah sistem nilai – nilai budaya.
Secara
fungsional sistem nilai ini mendorong
individu untuk berperilaku seperti apa yang
ditentukan. Mereka percaya, bahwa hanya
dengan berperilaku seperti itu mereka akan berhasil (Kahl, dalam
Pelly:1994). Sistem nilai itu menjadi pedoman yang melekat erat secara
emosional pada diri seseorang atau sekumpulan orang,
Ada lima
masalah pokok kehidupan manusia dalam setiap kebudayaan yang dapat ditemukan
secara universal. Menurut Kluckhohn dalam Pelly (1994) kelima masalah pokok
tersebut adalah:
(1) Hakekat Hidup Manusia (MH),
(2) Hakekat karya manusia (MK),
(3) Hakekat
waktu manusia (WM),
(4) Hakekat alam manusia (MA),
(5) Hakekat hubungan manusia (MN).
Masalah
pertama, yaitu mengenai hakekat hidup manusia. Dalam banyak
kebudayaan yang dipengaruhi oleh agama Budha misalnya, menganggap hidup itu
buruk dan menyedihkan. Oleh karena itu pola kehidupan masyarakatnya berusaha
untuk memadamkan hidup itu guna mendapatkan nirwana,
dan mengenyampingkan segala
tindakan yang dapat menambah rangkaian hidup kembali
(samsara) (Koentjaraningrat, 1986:10). Pandangan seperti ini
sangat mempengaruhi wawasan dan makna
kehidupan itu secara keseluruhan. Sebaliknya banyak kebudayaan yang
berpendapat bahwa hidup itu baik. Tentu konsep – konsep kebudayaan yang berbeda
ini berpengaruh pula pada sikap dan wawasan mereka.
Masalah kedua
mengenai hakekat kerja atau karya dalam kehidupan. Ada kebudayaan yang
memandang bahwa kerja itu sebagai usaha untuk kelangsungan hidup (survive)
semata. Kelompok ini kurang tertarik kepada kerja keras. Akan tetapi ada juga
yang menganggap kerja untuk mendapatkan status, jabatan dan kehormatan. Namun,
ada yang berpendapat bahwa kerja untuk mempertinggi prestasi. Mereka ini
berorientasi kepada prestasi bukan kepada status.
Masalah
ketiga mengenai orientasi manusia terhadap waktu. Ada budaya yang memandang
penting masa lampau, tetapi ada yang melihat masa kini sebagai fokus usaha
dalam perjuangannya. Sebaliknya ada yang jauh melihat kedepan. Pandangan yang
berbeda dalam dimensi waktu ini sangat mempengaruhi perencanaan hidup
masyarakatnya.
Masalah
keempat berkaitan dengan kedudukan fungsional manusia terhadap alam. Ada yang
percaya bahwa alam itu dahsyat dan mengenai kehidupan manusia. Sebaliknya ada
yang menganggap alam sebagai anugerah Tuhan Yang Maha Esa untuk dikuasai
manusia. Akan tetapi, ada juga kebudayaan ingin mencari harmoni dan keselarasan
dengan alam. Cara pandang ini akan berpengaruh terhadap pola aktivitas
masyarakatnya.
Masalah
kelima menyangkut hubungan antar manusia. Dalam banyak kebudayaan hubungan ini
tampak dalam bentuk orientasi berfikir, cara bermusyawarah, mengambil keputusan
dan bertindak. Kebudayaan yang menekankan hubungan horizontal (koleteral) antar
individu, cenderung untuk mementingkan hak azasi, kemerdekaan dan kemandirian
seperti terlihat dalam masyarakat – masyarakat eligaterian.
8. Perubahan Kebudayaan.
Masyarakat dan kebudayaan dimanapun
selalu dalam keadaan berubah, sekalipun masyarakat dan kebudayaan primitif yang
terisolasi dari berbagai hubungan dengan masyarakat lainnya. Gerak kebudayaan
adalah gerak manusia yang hidup dalam masyarakat yang menjadi wadah kebudayaan
tadi. Gerak manusia terjadi oleh karena ia mengadakan hubungan-hubungan dengan
manusia lainnya. Artinya karena terjadi hubungan antar kelompok manusia di
dalam masyarakat. Terjadinya gerak/perubahan disebabkan oleh beberapa hal,
yaitu:
a. Sebab-sebab
yang berasal dari dalam masyarakat dan kebudayaan sendiri
b. Sebab-sebab perubahan lingkungan
alam dan fisik tempat mereka hidup. Masyarakat yang hidupnya terbuka, yang
berada dalam jalur-jalur hubungan dengan masyarakat dan kebudayaan lain cenderung untuk berubah lebih cepat.
Faktor yang mempengaruhi diterima atau
tidaknya suatu unsur kebudayaan baru, diantaranya:
- Terbatasnya masyarakat memiliki hubungan atau kontak dengan kebudayaan dan dengan orang-orang yang berasal dari luar masyarakat tersebut
- Pandangan hidup dan nilai-nilai yang dominan dalam suatu kebudayaan ditentukan oleh nilai-nilai agama
- Corak struktur sosial suatu masyarakat turut menentukan proses penerimaan kebudayaan baru
- Suatu unsur kebudayaan diterima jika sebelumnya sudah ada unsur-unsur kebudayaan yang menjadi landasan bagi diterimanya unsur kebudayaan yang baru tersebut
- Apabila unsur baru itu memiliki skala kegiatan yang terbatas, dan dapat dengan mudah dibuktikan kegunaannya oleh warga masyarakat yang bersangkutan.
9.
Kaitan Manusia dan Kebudayaan.
Dalam sosiologi manusia dan kebudayaan dinilai sebagai dwitunggal, maksudnya bahwa walaupun keduanya berbeda tetapi keduanya merupakan satu kesatuan. Manusia menciptakan kebudayaan, dan setelah kebudayaan itu tercipta maka kebudayaan mengatur hidup manusia agar sesuai dengannya. Tampak bahwa keduanya akhimya merupakan satu kesatuan. Contoh sederhana yang dapat kita lihat adalah hubungan antara manusia dengan peraturan – peraturan kemasyarakatan. Pada saat awalnya peraturan itu dibuat oleh manusia, setelah peraturan itu jadi maka manusia yang membuatnya harus patuh kepada peraturan yang dibuatnya sendiri itu. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa manusia tidak dapat dilepaskan dari kebudayaan, karena kebudayaan itu merupakan perwujudan dari manusia itu sendiri.
Disisi
lain, seperti yang kita ketahui bahwa hubungan antara manusia dan kebudayaan
dapat dipandang setara dengan hubungan antara manusia dengan masyarakat yang
dinyatakan sebagai dialektis, maksudnya disini ialah saling terkait satu sama
lain.
Proses dialektis ini
tercipta melalui tiga tahap yaitu :
- Eksternalisasi, proses dimana manusia mengekspresikan dirinya dengan membangun dunianya,
- Obyektivasi, proses dimana masyarakat menjadi realitas obyektif, yaitu suatu kenyataan yang terpisah dari manusia dan berhadapan dengan manusia,
- Internalisasi, proses dimana masyarakat disergap kembali oleh manusia. Maksudnya bahwa manusia mempelajari kembali masyarakatnya sendiri agar dia dapat hidup dengan baik.
- Eksternalisasi, proses dimana manusia mengekspresikan dirinya dengan membangun dunianya,
- Obyektivasi, proses dimana masyarakat menjadi realitas obyektif, yaitu suatu kenyataan yang terpisah dari manusia dan berhadapan dengan manusia,
- Internalisasi, proses dimana masyarakat disergap kembali oleh manusia. Maksudnya bahwa manusia mempelajari kembali masyarakatnya sendiri agar dia dapat hidup dengan baik.
1. Manusia dan kebudayaan tidak dapat dipisahkan satu sama lain, karena dalam kehidupannya tak mungkin tidak berurusan dengan hasil-hasil kebudayaan, setiap hari manusia melihat dan menggunakan kebudayaan, bahkan kadangkala disadari atau tidak manusia merusak kebudayaan.
2. Menurut Selo Sumarjan dan Soelaeman Soemardi merumuskan kebudayaan sebagai semua hasil karya, rasa dan cipta masyarakat.
3. Menurut C.Kluckhohn, ada tujuh unsur dalam kebudayaan universal, yaitu system religi dan upacara keagamaan, system organisasi kemasyarakatan, system pengetahuan, system mata pencaharian hidup, system tekhnologi dan peralatan, bahasa, serta kesenian.
4. Kepribadian bangsa timur merupakan sosok yang patut di contoh. Itu bisa dilihat dari cara berbicara, cara berpakaian, cara berpikir. Misalkan saat mereka menyapa orangtua, mereka dengan sopan dan memperlakukan dengan baik dan sopan santun.
5. Manusia menciptakan kebudayaan, dan setelah kebudayaan itu tercipta maka kebudayaan mengatur hidup manusia agar sesuai dengannya. Tampak bahwa keduanya akhimya merupakan satu kesatuan. Contoh sederhana yang dapat kita lihat adalah hubungan antara manusia dengan peraturan – peraturan kemasyarakatan.
Terima kasih atas
kunjungannya,
Kritik dan saran teman-teman
sekalian sangat membantu^^
Wa’alaikumsalam,
wr,wb.
R E F E R E N S I :
Nugroho, Widyo., Achmad Muchji. 1996. MKDU: Ilmu Budaya Dasar. Jakarta.
Universitas Gunadarma.
Koentjaraningrat (Ed). 1975. Manusia dan Kebudayaan di Indonesia. Jakarta Jambatan.
Sitompul, A.A, 1993. Manusia dan Budaya. Jakarta : Gunung Mulia
http://dinus.ac.id/repository/docs/ajar/manusia-dan-kebudayaan.pdf
https://bayu96ekonomos.wordpress.com/modul-materikuliah/modul-ilmu-budaya-dasar/
https://www.scribd.com/doc/61115493/Materi-Ilmu-Budaya-Dasar-Semester#
`
BalasHapusHalo Para Players
Kami dari Agent judi Online Terpercaya Funbet99.com
Funbet99.com menyediakan 4 jenis permainan
Berikut permainannya :
* SLOT GAME
* TEMBAK IKAN
* LIVE CASINO
* TARUHAN BOLA
HUBUNGI KONTAK KAMI :
BBM : funbet99
Whatsapp : +60 17-602 8359
LINE : funbet99
WECHAT : fbet99
LIVECHAT 24 JAM : https://funbet99.com/wfun99/index.php?id=
link alternatif kami :
* https://superstar99.com/wfun99/index.php?id=
* https://99bos.com/w10bos/index.php?id=
kunjungi link hiburan kami bos ku :*
https://mycutegirlfriend.com
https://asian17.com
Minimal deposit 50rb
BalasHapusBonus member baru 30%
Bonus harian 5%
Aman & Terpercaya
hanya di bit.do/bolay0
Whatsapp kami
bit.do/WA_BOLAYO
+6282321807397
Yuk Gabung di Mgmbet77.com
BalasHapusMin.depo Rp.100.000
Bonus Member baru 20%
Bonu Harian 10%
Aman & Terpercaya hanya di
Mgmbet77.com