Assalamu’alaikum wr, wb.
Selamat datang kembali di blog saya, Anggita.^^
Terima kasih untuk kalian yang sudah mau mampir kesini;) dan untuk kali ini, saya akan meng-post suatu materi yang berkaitan dengan tugas softskill salah satu matkul Ilmu Sosial Dasar di kampus tersayang, Universitas Gunadarma.
Pembahasan bab 3 ini yaitu mengenai apa itu individu, keluarga dan masyarakat.
I hope you like it^^
BAB III
Individu, Keluarga dan Masyarakat
Latar Belakang.
Manusia sebagai
makhluk individu, keluarga, dan masyarakat oleh karenanya manusia dapat
dikatakan sebagai makhluk sosial yang selalu hidup berkelompok atau
berorganisasi dan membutuhkan orang lain. Masyarakat merupakan wadah
berkumpulnya individu-individu yang hidup secara sosial, masyarakat terdiri
dari ‘Saya’, ‘Anda’ dan ‘Mereka’ yang memiliki kehendak dan keinginan hidup
bersama. Kita tahu dan menyadari bahwa manusia
sebagai individu dan makhluk sosial serta memahami tugas dan kewajibannya dalam
setiap tatanan kehidupan berkelompok dan dalam struktur dan sistem sosial yang
ada.
Oleh karena itu begitu
menariknya judul yang saya bahas ini dengan judul Individu, Keluarga, dan Masyarakat,
semoga materi ini dapat bermanfaat.
Pembahasan.
A. Pengertian Individu, Keluarga dan Masyarakat.
Sebelum kita masuk ke materi lebih dalam, alangkah
baiknya kita mengetahui apa itu definisi dari individu, keluarga, serta
masyarakat.
1. Individu
Individu berasal
dari kata latin ‘individuum’ artinya yang tak terbagi atau satu kesatuan yang
paling kecil dan terbatas. Individu bukan berarti manusia sebagai suatu
keseluruhan yang tak dapat dibagi, melainkan sebagai kesatuan yang terbatas,
yaitu sebagai manusia perseorangan. Makna manusia menjadi Individu apabila pola
tingkah lakunya hampir identik dengan tingkah laku massa yang bersangkutan.
Proses Individualisasi atau aktualisasi diri merupakan proses peningkatan
ciri-ciri individualitas pada seseorang sampai pada dirinya sendiri.
2. Keluarga
Keluarga diambil
dari bahasa Sanskerta “kulawarga”; “ras” dan “warga” yang berarti “anggota”
yaitu lingkungan yang terdapat beberapa orang yang masih memiliki hubungan
darah. Keluarga adalah unit terkecil dari masyarakat
yang terdiri atas kepala keluarga dan beberapa orang yang terkumpul dan
tinggal di suatu tempat di bawah suatu atap dalam keadaan saling
ketergantungan. Kelompok inilah yang menghasilkan individu dengan
berbagai macam bentuk kepribadiannya dalam masyarakat.
3. Masyarakat
Masyarakat yang
sudah dijelaskan pada bab sebelumnya sudah dijelaskan yaitu sekelompok orang
yang membentuk sebuah sistem semi tertutup (atau semi terbuka), dimana sebagian
besar interaksi adalah antara individu-individu yang berada dalam kelompok
tersebut dari pengertian menurut pandangan istilah society. Kata “masyarakat”
sendiri berakar dari kata dalam bahasa Arab, musyarak. Menurut Drs. JBAF Mayor
Polak, masyarakat adalah wadah segenap antar hubungan sosial terdiri atas
banyak sekali kolektiva serta kelompok dan tiap-tiap kelompok terdiri atas sub
kelompok. Jadi, masyarakat adalah suatu kelompok manusia yang telah memiliki
tatanan kehidupan, norma-norma adat istiadat yang sama-sama ditaati dalam
lingkungannya.
B.
Peranan antara individu, keluarga
dan masyarakat.
1. Peranan
individu terhadap keluarga.
Manusia adalah
sebagai makhluk individu dalam arti tidak dapat di pisahkan antara jiwa dan
raganya, oleh karena itu dalam proses perkembangannya perlu keterpaduan antara
perkembangan jasmani maupun rohaninya.
Sebagai makhluk sosial, seorang individu tidak dapat berdiri sendiri,
saling membutuhkan antara yang satu dengan yang lainnya, dan saling mengadakan
hubungan sosial di tengah – tengah masyarakat. Keluarga dengan berbagai fungsi
yang dijalankan adalah sebagai wahana dimana seorang individu mengalami proses
sosialisasi yang pertama kali, sangat penting artinya dalam mengarahkan
terbentuknya individu menjadi seorang yang berpribadi.
Sebagai bagian yang tak terpisahkan dengan masyarakat, keluarga mempunyai
korelasi fungsional dengan masyarakat tertentu, oleh karena itu dalam proses
pengembangan individu menjadi seorang yang berpribadi hendaknya diarahkan
sesuai dengan struktur masyarakat yang ada, sehingga seorang individu
menjadi seorang yang dewasa dalam arti mampu mengendalikan diri dan
melakukan hubungan – hubungan sosial di dalam masyarakat yang cukup majemuk.
2. Peranan individu terhadap masyarakat.
Setiap individu
dalam masyarakat mempunyai peran dan kedudukan yang berbeda. Peran adalah pola
perilaku yang diharapkan dari seseorang yang mempunyai posisi tertentu. Sedangkan
kedudukan adalah posisi seseorang dalam kelompok. Mengingat setiap individu
mempunyai kepentingan yang beragam, maka setiap individu mempunyai kepentingan
yang beragam, maka setiap individu dapat berstatus dan berperan di beberapa
kelompok sesuai dengan kepentingan itu.
Setiap individu harus berperilaku atau berperan sesuai dengan kedudukannya
agar ia dapat diterima dan diakui keberadaanya. Karena setiap organisasi
mempunyai aturan sendiri, maka sanksi yang diberikan oleh setiap organisasi
kepada anggota yang melanggar pun berbeda pula. Sanksi ini bertujuan menjaga
keutuhan, keseimbangan, kestabilan kelompoknya sehingga tujuan kelompok dapat tercapai
Dalam kehidupan sehari – hari, setiap orang mempunyai peran dan tugas yang
berbeda. Tugas seorang Dokter berbeda dengan guru, petani ,supir atau
TNI/POLRI. Tetapi masing-masing saling membutuhkan, saling bekerja sama untuk
mencapi tujuan yang sama yaitu terpenuhinya kebutuhan dan mencapi
kesejahteraan. Dengan demikian peran dan kedudukan sangat penting untuk menjaga
keseimbangan dan integritas social. Kedudukan atau status seseorang dalam
masyarakat ada 2 macam:
Ascribed status, yaitu kedudukan yang diperoleh tanpa melalui
perjuangan atau usaha sendiri. Biasanya diperoleh melalui kelahiran, seperti
anak yang bergelar raden, otomatis anaknya juga bergelar raden. Seorang anak
menjadi raja karena ayahnya adalah raja. Status ini sering pula disebut status
yang tertutup, karena setiap orang tidak bisa menjadi anggota secara
bebas.
Achieved
status, yaitu kedudukan yang diperoleh melalui usaha
atau perjuangan sendiri. Seseorang menjadi direktur sebuah perusahaan karena
memang ia rajin dan ulet. Status seseorang menjadi guru karena ia berhasil
masuk dan belajar dengan baik di sekolahnya. Status ini bersifat terbuka
artinya setiap orang dapat mencapainya atau meraihnya karena kemampuan
masing-masing individu dalam beprestasi.
Setiap status dan kedudukan mempunyai seperangkat symbol atau lambang yang
dapat mencerminkan statusnya. Seperti orang yang berstatus ekonomi tinggi
tercermin dari bentuk dan luas rumah, seorang guru tercermin sikap dan pakaiannya,
seorang TNI/POLRI dari kegagahan dan pakaiannya, seseorang dari golongan
ningrat akan tampak dari cara berbicara dan sopan santunnya. Banyak symbol yang
dapat mencerminkan status atau kedudukan seseorang dalam masyarakat.
Dengan demikian status dapat disebabkan oleh posisinya dalam pekerjaan,
pemilikan kekayaan, agama dan faktor bilogis seperti jenis kelamin.
3. Peranan keluarga dalam masyarakat
Keluarga merupakan institusi terkecil dalam masyarakat. Masyarakat adalah
unit yang membentuk negara. Oleh karena itu, keluarga sangat berperan penting
dalam pembentukan setiap karakter individu. Karakter merupakan kunci bagi
sumber daya manusia yang berkualitas. Sehingga, pendidikan karakter sejak usia
dini merupakan hal yang penting.
Berbagai masalah yang dihadapi di negara kita salah satunya diakibatkan
oleh adanya krisis karakter para pejabat negara. Misalnya saja kasus korupsi.
Tidak hanya masalah pejabat negara dengan kasus korupsinya saja, namun juga
masalah generasi muda bangsa yang nampaknya sudah jauh dari perilaku baik.
Sebut saja tawuran antar pelajar, sex pra nikah atau bahkan hal terkecil
seperti menyontek, berlaku tidak sopan dengan teman, orang tua maupun guru dan
berbicara tidak baik.
Padahal semestinya masalah tersebut tidak akan terjadi jika keluarga
melakukan fungsinya dengan benar. Semakin hari, dapat terlihat bahwa hancurnya
nilai luhur yang terkandung dalam keluarga. Fungsi keluarga menurut Effendi
1998 khususnya fungsi psikologis adalah memberikan perhatian diantara
anggota keluarga, memberikan pendewasaan kepribadian anggota keluarga dan
memberikan identitas keluarga. Fungsi pendidikan yaitu salah satunya adalah
mempersiapkan anak untuk kehidupan dewasa yang akan datang dalam memenuhi
peranannya dalam kehidupan dewasa, serta fungsi sosialisasi yaitu membentuk
norma tingkah laku sesuai dengan perkembangan anak. Sebenarnya, bila keluarga
melakukan fungsinya dengan baik, maka semua masalah yang terkait dengan krisis
karakter akan terselesaikan.
Namun, keluarga seringkali melewatkan begitu saja fase kritis dalam
pembentukan sikap moral anak. Kadangkala orang tua tidak memikirkan bagaimana
perkembangan moral anaknya sehingga tidak terlalu fokus dalam membentuk
karakter anak agar menjadi seorang pribadi yang berkualitas di masa yang akan
datang.
Dengan tuntutan globalisasi dan perkembangan teknologi saat ini, komunikasi
antar anggota keluarga terkadang sangat sulit dilakukan. Dengan kesibukan orang
tua yang bekerja, seringkali keluarga hanyalah tempat untuk menginap saja.
Tidak ada pendidikan dan sosialisasi yang diberikan orang tua kepada anaknya.
Sekarang, juga banyak kasus perceraian yang dapat berdampak buruk
terhadap anak. Anak broken home rentan
sekali terbawa arus negatif pergaulan, apalagi anak tersebut adalah anak
remaja.
Media, khususnya media televisi juga dapat menyumbang dampak negatif dalam
pengembangan karakter individu. Sebagian besar pasti setiap keluarga mempunyai
televisi di rumahnya. Sehingga dampak yang diberikan oleh media siaran ini bisa
cukup besar. Sekarang ini, sulit sekali menemukan tayangan-tayangan yang
bermanfaat khususnya tayangan untuk anak. Terkadang, tayangan untuk anak
tersebut sebenarnya tidak cocok bila ditonton oleh anak kecil. Bila tidak ada
perhatian orang tua secara khusus terhadap hal ini, anak pun dapat terkena
dampak yang negatif.
C.
Pertumbuhan Individu.
Seperti yang kita ketahui, pertumbuhan
adalah perubahan yang menuju ke arah yang lebih maju atau dewasa. Menurut para
ahli yang menganut aliran asosiasi bahwa pertumbuhan pada dasarnya adalah
proses asosiasi. Proses asosiasi yaitu terjadinya perubahan pada seseorang
secara tahap demi tahap karena pengaruh.
Faktor-faktor yang mempengaruhi
pertumbuhan:
ü
Pertumbuhan
Nativistik, yaitu pertumbuhan individu semata-mata ditentukan oleh faktor-faktor
yang dibawa sejak lahir.
ü
Pendirian
empiristik dan environmentalistik, yaitu pertumbuhan individu semata-mata
tergantung pada lingkungan dan konsekuensinya.
ü
Konvergensi
dan interaksionisme, yaitu pertumbuhan individu ditentukan oleh interaksi
antara dasar (bakat) dan lingkungan.
Tahap pertumbuhan individu berdasarkan
psikologi
·
Masa
vital (umur 0-2th) yaitu masa untuk mempelajari berbagai hal yang ada di
dunianya karena pada masa itu seorang individu baru dilahirkan di dunia.
·
Masa
Estetik (umur 2-7th) yaitu masa yang mempelajari panca indra pada tubuh
individu tersebut.
·
Masa
intelektual (umur 7-13/14th) yaitu masa dimana sudah mulai mempelajari segala
hal tentang sosialisasi dan mempelajarinya di lingkungan keluarga dan sekolah.
·
Masa
sosial atau remaja (umur13/14 – 20/21th) yaitu masa dalam pembelajaran
mengetahui suatu hal baik dan buruk yang akan menentukan pembentukan karakter
dimasa yang akan datang.
Masa remaja,
dibagi menjadi beberapa tahap:
1.
Masa
Pra Remaja à masa ini
ditandai oleh sifat-sifat negatif seperti tidak tenang, kurang suka bekerja,
hati sering murung, dan lain-lain.
2.
Masa
Remaja à dalam masa ini
untuk pertama kalinya remaja akan sadar akan kesepian yang tidak pernah
dialaminya pada masa-masa sebelumnya. Disinilah mulai timbul dalam diri remaja
itu dorongan untuk mencari pedoman hidup yaitu mencari sesuatu yang bernilai,
pantas dijunjung tinggi, dan dipuja-puja. Pada masa ini mereka juga mengalami
kegoncangan batin.
3.
Masa
Usia Mahasiwa à Mahasiswa termasuk kelompok
khusus dalam suatu masyarakat maka mereka mulai mempersiapkan diri untuk
menerima tugas-tugas pimpinan dimasa mendatang. Mahasiswa akan mengalami
perubahan secara perlahan demi sikap hidup yang idealistik ke sikap hidup yang
realistik. Dimana juga sudah dapat menguji diri lebih lanjut dalam kehidupan
serta menghasilkan suatu keterampilan dan kemampuan untuk membuat pendirian
hidup.
D.
Fungsi Keluarga.
Keluarga mempunyai perannya
masing-masing dalam sosialisasi di lingkungannya. Fungsi keluarga adalah suatu
pekerjaan atau tugas-tugas yang harus dilaksanakan oleh keluarga itu.
Macam-macam fungsi keluarga :
·
Fungsi
biologis yaitu keluarga dapat memberikan persiapan perkawinan bagi anak-anaknya
berupa pengetahuan kehidupan bereproduksi suami-istri, pengetahuan mengatur
rumah tangga, pengetahuan tugas suami, memelihara pendidikan bagi anak-anak.
· Fungsi
pemeliharaan yaitu keluarga dapat memberikan perlindungan seperti menyediakan
rumah sebagai tempat berlindung, memelihara kesehatan, memberikan pengamanan
dari bahaya.
·
Fungsi
ekonomi berarti keluarga berkewajiban memberikan kebutuhan pokok seperti sandang
pangan dan tempat tinggal
·
Fungsi
keagamaan yaitu keluarga diwajibkan untuk menjalani dan mengamalkan
ajaran-ajaran agama sebagai manusia yang bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa.
·
Fungsi
sosial berarti keluarga berperan untuk memperkenalkan nilai-nilai dan sikap
yang dianut oleh masyarakat pada anak-anaknya seperti mempelajari peranan yang
diharapkan akan mereka jalankan kelak. Dalam fungsi ini keluarga diharapkan
menjadi pewarisan kebudayaan atau nilai-nilai kebudayaan seperti sopan santun
bahasa, cara bertingkah laku, ukuran tentang baik buruknya perbuatan.
D.
Perkembangan Masyarakat.
Dalam perkembangan dan pertumbuhannya,
masyarakat dapat digolongkan menjadi :
1)Masyarakat sederhana. Dalam lingkungan
masyarakat sederhana (primitive) pola pembagian kerja cenderung dibedakan
menurut jenis kelamin. Pembagian kerja berdasarkan jenis kelamin, nampaknya
berpangkal tolak dari latar belakang adanya kelemahan dan kemampuan fisik
antara seorang wanita dan pria dalam menghadapi tantangan-tantangan alam yagn
buas saat itu.
2)Masyarakat Maju. Masyarakat maju
memiliki aneka ragam kelomok sosial, atau lebih dikenal dengan sebuatan
kelompok organisasi kemasyarakatan yang tumbuh dan berkembang berdasarkan
kebutuhan serta tujuan tertentu yang akan dicapai.
Dalam lingkungan masyarakat maju, dapat
dibedakan juga antara kelompok Masyarakat Non
Industry dan Masyarakat Industri.
1)Masyarakat non industri.
Terbagi menjadi dua kelompok :
·
Kelompok
Primer
Dalam kelompok primer, interaksi antar
anggota terjalin lebih intensif, lebih erat, lebih akrab. Biasa disebut juga
dengan kelompok “face to face group”, sebab para anggota kelompok sering
berdialog, bertatap muka, karena itu saling mengenal lebih dekat, lebih akrab.
·
Kelompok
sekunder
Antara anggota kelompok sekunder,
terpaut saling hubungan tak langsung, formal, juga kurang bersifat
kekeluargaan. Oleh sebab itu, sifat interaksi, pembagian kerja, pembagian kerja
antaranggota kelompok diluar atas dasar pertimbangan-pertimbangan rasional,
Obyektif.
2) Masyarakat Industri.
Durkheim
mempergunakan variasi pembagian kerja sebagai dasar untuk mengklarifikasikan
masyarakat, sesuai dengan taraf perkembangannya, tetapi ia lebih cenderung
memergunakan dua taraf klarifikasi, yaitu sederhana dan yang kompleks.
Masyarakat yang berada di antara keduanya diabaikan (Soerjono Soekanto,
1982:190).
Jika pembagian
kerja bertambah kompleks, suatu tanda bahwa kapasitas masyarakat bertambah
tinggi. Solidaritas didasarkan pada hubungan saling ketergantungan antara
kelompok-kelompok masyarakat yang telah mengenal pengkhususan.
Otonomi sejenis
juga menjadi ciri-ciri dari bagian/ kelompok-kelompok masyarakat industri dan
diartikan dengan kepandaian/keahlian khusus yang dimiliki seseorang secara
mandiri, sampai pada batas-batas tertentu.
Laju pertumbuhan
industri-industri berakibat memisahkan pekerja dengan majikan menjadi nyata dan
timbul konflik-konflik yang tak terhindarkan, kaum pekerja membuat
serikat-serikat kerja/serikat buruh yang diawali perjuangan untuk memperbaiki
kondisi kerja dan upah. Terlebih setelah kaum industrialis mengganti tenaga
manusia dengan mesin.
E.
Hubungan antara individu, keluarga dan masyarakat.
1) Makna
Individu
Manusia sebagai makhluk individu
mengalami kegembiraan atau kecewa akan terpaut dengan jiwa raganya. Tidak hanya
dengan mata, telinga, tangan, kemauan, dan perasaan saja. Dalam kegembiraannya
manusia dapat mengagumi dan merasakan suatu keindahan, karena ia mempunyai rasa
keindahan, rasa estetis dalam individunya.
2) Makna Masyarakat
Makna masyarakat
termasuk juga dengan pengertian dari masyarakat tersebut yaitu merupakan istilah yang digunakan untuk
menerangkan komuniti manusia yang
tinggal bersama-sama. Boleh juga dikatakan masyarakat itu merupakan jaringan
perhubungan antara pelbagai individu. Dari segi pelaksanaan, ia bermaksud
sesuatu yang dibuat -atau tidak dibuat- oleh kumpulan orang itu. Masyarakat merupakan
subjek utama dalam pengkajian sains sosial.
3) Makna Keluarga
Makna keluarga termasuk
juga dengan pengertian keluarga yang saya ketahui seperti betikut yang terdiri
dari Ayah, ibu dan anak serta bebarapa orang lain yang masih terikat dalam
hubungan darah dan saling ketergantungan atau membutuhkan satu sama lain.
4) Hubungan antara individu, keluarga dan masyarakat
Aspek individu,
keluarga, masyarakat dan kebudayaan adalah aspek-aspek sosial yang tidak bisa
dipisahkan. Keempatnya mempunyai keterkaitan yang sangat erat. Tidak akan
pernah ada keluarga, masyarakat maupun kebudayaan apabila tidak ada individu.
Sementara di pihak lain untuk mengembangkan eksistensinya sebagai manusia, maka
individu membutuhkan keluarga dan masyarakat, yaitu media di mana individu
dapat mengekspresikan aspek sosialnya. Di samping itu, individu juga
membutuhkan kebudayaan yakni wahana bagi individu untuk mengembangkan dan mencapai
potensinya sebagai manusia.
F.
Urbanisasi dan Urbanisme.
Urbanisasi adalah perpindahan tempat
tinggal penduduk dari desa ke kota. Orang yang melakukan hal ini disebut urban.
Urbanisasi dari sudut pandang sosial dapat menimbulkan masalah sosial. Masalah
sosial tersebut seperti masalah ekonomi karena terlalu banyaknya penduduk di
suatu tempat sehingga kekurangan bahan pangan ataupun untuk mengurangi penduduk
dikarenakan padatnya penduduk sehingga menimbulkan lingkungan kumuh.
Proses
urbanisasi dapat terjadi dengan lambat ataupun cepat, hal mana tergantung
darimana keadaan masyarakat yang bersangkutan. Proses tersebut terjadi
menyangkut dua aspek yaitu:
·
Perubahan
masyarakat desa menjadi masyarakat kota
· Bertambahnya
penduduk kota yang disebabkan oleh mengalirnya penduduk yang berasal dari
desa-desa.
Sehubungan dengan proses diatas, maka tumbullah sebab-sebab suatu daerah
memiliki daya tarik sehingga orang-orang pendatang semakin banyak, yaitu:
·
Daerah
yang termasuk menjadi pusat pemerintahan. Contoh ibukota Jakarta.
·
Tempat
tersebut letaknya strategis untuk usaha-usaha perdagangan.
·
Timbulnya
industri didaerah tersebut.
Faktor pendorong untuk melakukan
urbanisasi:
· Lahan
pertanian semakin sempit.
·
Merasa tidak cocok dengan budaya tempat
asalnya.
·
Menganggur karena tidak banyak lapangan pekerjaan
di desa
·
Terbatasnya sarana dan prasarana di desa
·
Diusir dari desa asal
· Memiliki
impian kuat menjadi orang kaya
Walaupun urbanisasi berdampak dalam
masalah sosial tetapi ternyata mempunyai keuntungan meskipun dapat
mengakibatkan sisi negatif. Berikut keuntungan dan akibat dari urbanisasi.
Keuntungan urbanisasi :
·
Memoderenisasikan
warga desa
·
Menambah pengetahuan warga desa
·
Menjalin kerja sama yang baik antarwarga suatu
daerah
·
Mengimbangi masyarakat kota dengan masyarakat
desa
Akibat urbanisasi :
1.
Terbentuknya subur tempat-tempat pemukiman
baru dipinggiran kota
2. Makin
meningkatnya tuna karya (orang-orang yang tidak mempunyai pekerjaan tetap)
3.
Masalah perumahan yg sempit dan tidak memenuhi
persyaratan kesehatan
4.
Lingkungan hidup tidak sehat, timbulkan
kerawanan sosial dan kriminal.
Hermantiyoko, Neltje F. Katuk. 1997. "MKDU Ilmu Sosial Dasar". Gunadarma
http://ajinovyanw.blogspot.com/2011/10/urbanisasi-dan-proses-terjadinya.html
http://id.wikipedia.org/wiki/Urbanisasi
http://id.wikipedia.org/wiki/Keluarga
http://id.wikipedia.org/wiki/Individu
http://aurisophanz.blogspot.co.id/2014/10/individu-keluarga-dan-masyarakat.html
http://muchad.com/hubungan-antara-individu-keluarga-dan-masyarakat.html
https://andrewjovian18.wordpress.com/2012/10/23/proses-terjadinya-urbanisasi/
Terima kasih atas kunjungannya,
Kritik dan saran dari kalian sangat membantu^^
Wassalamu'alaikum, wr, wb.